TAREKAT MARIA MEDIATRIX

PER MARIAM AD JESUM

SELAYANG PANDANG SMA MARIA MEDIATRIX AMBON

Bagikan kepada teman-teman anda ...
SR. DITHA, TMM
  1. Sejarah Berdirinya SMA Maria Mediatrix Ambon

Setiap warga negara berhak untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan bermartabat seperti yang diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat dan Bab XIII pasal 31 ayat 1-5. Pemerintah berkewajiban untuk menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional yang relevan dengan perkembangan IPTEK dan IMTAQ agar setiap Warga Negara Indonesia memiliki kecerdasan yang tangguh dalam setiap bidang pengetahuan. Hal tersebut di atas sangat berdampak bagi lulusan siswa SMP Naskat Maria Mediatrix dan juga belum dapat dirasakan oleh setiap anak bangsa secara merata dalam bidang pendidikan.

Salah satu masalah yang sampai saat ini sangat terasa adalah pada saat penyaluran siswa baru. Sekalipun sudah ada juknis dan juklak yang diturunkan oleh pihak dinas pendidikan untuk mengatur tata cara penyaluran siswa baru seperti sistem rayonisasi ditambah dengan rapat-rapat yang diadakan oleh MKKS namun masalah itu tidak dapat terselesaikan. Banyak siswa yang tidak dapat diterima di sekolah yang ditujui dengan alasan”Ruang belajar yang terbatas”. Dengan demikian pihak sekolah sibuk untuk berupaya agar siswa dapat diterima dengan berbagai cara yang diluar ketentuan yang berlaku.

Hal seperti di atas sangat berdampak bagi SMPNK MM yang berstatus sekolah swasta yang sulit sekali diterima di SMA/SMK yang berstatus negeri dengan berbagai alasan. Dengan kesulitan dan hambatan yang dihadapi setiap penyaluran siswa baru maka kepala sekolah berkonsultasi dengan ketua Yayasan Bintang Timur untuk membuka SMA Maria Mediatrix sebagai jawaban dalam menyelesaikan masalah tersebut.

  • Latar belakang pendirian SMA Maria Mediatrix Ambon
  • Sejak tahun 1990 sampai dengan tahun 1992 lulusan SMPNK MM sulit diterima dalam penyaluran siswa baru.
  • SMA Xaverius yang merupakan sekolah induk untuk lulusan SMPNK MM membatasi penerimaan akibat sistem rayonisasi
  • SMP dalam satu rayon membatasi penerimaan siswa baru dengan alasan daya tampung terbatas
  • Cara mengatasi masalah tersebut:
  • Melaporkan kondisi tersebut kepada ketua Yayasan Bintang Timur Dra. Sr Yosephina Nurmalay TMM yang sekaligus sebagai Pembina dan Pemimpin Umum Tarekat Maria Mediatrix
  • Ketua Yayasan Bintang Timur memberikan surat rekomendasi kepada Nn.C. Laratmasse mewakili yayasan Bintang Timur untuk menghubungi instansi yang bersangkutan untuk pendirian SMA Maria Mediatrix Ambon.
  • Langkah-langkah yang dibuat
  • Ketua Yayasan Bintang Timur mengadakan pendekatan dengan meminta rekomendasi dari pihak
  • Majelis Persekolahan Swasta (MPS) Provinsi Maluku
  • Majelis Persekolahan Katolik (MPK)
  • Kepala Sekolah SMA Xaverius sebagai sekolah induk bpk Drs. N. Ngabalin
  • Ketua Yayasan Bintang Timur membuat surat permohonan pendirian SMA Maria Mediatrix kepada Kepala Kantor Departemen pendidikan dan kebudayaan Kota Ambon dengan  Nomor: 59/YBT/KA-TMM/92 tanggal 12 Oktober 1992 dengan melampirkan rekomendasi-rekomendasi tersebut
  • Dasar Hukum Pendirian SMA Maria Mediatrix Ambon
  • Surat Kepala kantor Departemen Pendidikan Kota Ambon Nomor 92/I/17.1/A/92, tanggal 01 Desember 1992 yang ditujukan kepada Kepala Kantor Wilayah Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Nomor 87/I.17/M/93, tanggal 04 September 1993, tentang persetujuan Pendirian SMA Maria Mediatrix Ambon. Sertifikat Nomor data Sekolah (NDS) U 05034005 dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 25 Januari 1994.
  • Pengusulan pendirian SMA Maria Mediatrix Ambon dengan kepala sekolah atas nama Dra. Sr Lucia Renyaan TMM. Dengan demikian, pada tahun pelajaran 1994/1995 SMA Maria Mediatrix resmi menerima siswa baru dengan siswa SMP Naskat Maria Mediatrix Lulusan tahun 1994 dengan satu ruang belajar jumlah siswa saat itu 40 orang.  

Dengan berkat Tuhan dan doa Bunda Maria Pengantara, Yayasan Bintang Timur telah memiliki TK Maria Mediatrix I dan II, SD Naskat Maria Mediatrix I dan II, SMP Naskat Maria Mediatrix dan SMA Maria Mediatrix di tahun pelajaran 1994/1995. Dengan deikian maslah penyaluran siswa lulusan SMP Naskat Maria Mediatrix ke SMA Maria Mediatrix tidak lagi mengalami kesulitan. SMA Maria Mediatrix berdiri tanggal 04 September 1993 sehingga akan berulang tahun yang ke 30 pada tanggal 04 September 2023

Sesuai amanat pemerintah kepada Yayasan Bintang Timur sebagai mitra kerja dalam membangun, mengatasi kebodohan dan kemiskinan maka tercatat SMA Maria Mediatrix dapat bersaing dengan SMA Negeri maupun swasta yang berada di kota Ambon dan memiliki hak dan kewajiban membina dan mengembangkan pendidikan di lembaga ini sesuai harapan yang diembankan pemerintah sekalipun terbentur dengan minimnya dana operasional namun Yayasan Bintang Timur tetap memperjuangkan, mempertahankan, meningkatkan mutu pendidikan di SMA Maria Mediatrix Ambon.

Sejak berdirinya SMA Maria Mediatrix Ambon, banyak menerima siswa dari berbagai komunitas namun setelah kota Ambon dilanda konflik sosial maka komunitas yang ada saat ini hanya dari Kristen katolik dan Kristen Protestan.

Kendala biaya bukan merupakan tantangan bagi Tarekat Maria Mediatrix dan pemimpin SMA Maria Mediatrix Ambon saat ini, tetapi dengan animo dan cita-cita luhur untuk membangun budi pekerti luhur bagi anak-anak Tuhan inilah yang utama bagi Tarekat Maria Mediatrix Ambon dan personel yang ada pada SMA Maria Mediatrix Ambon.  Kepemimpinan sebagai  kepala sekolah sejak berdirinya SMA Maria Mediatrix Ambon sebagai berikut :

  1. Dra. Sr Lusia Renyaan TMM tahun 1993 – 1995
  2. Drs. Leopold Malirafin tahun 1995 – 2006
  3. Ny. Rosa Fautngilyanan S.Pd,M.Pd  tahun 2006 – 2019.
  4. Sr Rosalia Sakliressy TMM (Yuliana Sakliressy S.Pd) tahun 2019 – 2022
  5. Sr Editha Ngobut TMM (Paulina Ngobut S.Pd,M.Pd) tahun 2022 sampai saat ini.

Sejak berdirinya SMA Maria Mediatrix Ambon, kehadiran siswa/siswi melonjak sangat banyak mengingat satu-satunya SMA Swasta yang baru mulai di buka di kecamatan Nusaniwe. Seiring perjalanan waktu,  kota Ambon dilanda dengan konflik sosial, sekaligus dibuka sekolah negeri dan swasta lain di kecamatan Nusaniwe seperti SMA Negeri 10, SMA Negeri 6, SMA Negeri 12, SMA Swasta Ekumene, SMA Lentera, SMK Kesehatan, maka dampaknya adalah kehadiran siswa/siswi di SMA Maria Mediatrix sudah mulai berkurang sampai saat ini. Namun kami tetap yakin dan berjuang serta berpegang teguh pada animo masyarakat dan kepercayaan pada sekolah Swasta Katolik melalui perhatian dalam hal iman, karakter dan budi pekerti luhur juga prestasi akademik dan non akademik, kreasi seni dan tentu saja lulusan dari SMA Maria Mediatrix Ambon mencapai kesuksesan dalam mencapai tujuan dan cita-cita mereka, menjadi yang terbaik, berprestasi dalam profesi dan karier serta menjadi berkat bagi semua orang yang dilayani.

Besar harapan kami semoga sejarah dan latarbelakang berdirinya SMA Maria Mediatrix Ambon ini dapat dibaca, dipahami, sehingga dapat diketahui dan menjadi acuan bagi siapa saja yang berhati mulia dan memberikan kritik dan saran yang membangun serta motivasi dan apresiasi demi meningkatkan kualitas pendidikan pada sekolah ini.

PER MARIAM AD JESUM

BERPASTORAL DI TANAH MALIND KEUSKUPAN AGUNG MERAUKE

Bagikan kepada teman-teman anda ...

Pendahuluan

Sejak tahun 1905 Misi Katolik secara institusi/lembaga menginjakkan kaki di selatan Papua lebih khusus Merauke (Buti-Wendu). Masyarakat Marind menerima Yesus (Amai), lewat pewartaan para Misionaris Hati Kudus. Dari Merauke, tersebarlah berita keselamatan (injil) di selatan Papua (Asmat, Boven dan Mapi). Ada begitu banyak karya Misionaris Hati Kudus yang melekat dalam diri manusia Marind-Anim (manusia sejati), baik karya; pendidikan, kesehatan, penggembalaan dan pelatihan. Hal ini yang menjadi tuturan sejarah bagi masyarakat Marind dari generasi ke generasi. Saat ini, Misionaris telah pergi, mereka telah berhasil dalam karya pastoralnya, baik dalam bidang pendidikan, kesehatan dan memanusiakan manusia Marind. Tentunya ada begitu banyak bibit yang telah ditabur oleh para Misionaris, buktinya adalah lahir para tenaga pastoral yang melanjutkan karya Misionaris. Lewat catatan para Misionaris akan sulitnya berpastoral di wilayah selatan Papua, menjadi acuan bagi  tenaga pastoral sekarang.

Dipanggil untuk menjadi seorang tenaga pastoral tidaklah mudah. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat kesulitan, baik medan yang menantang, karakter umat yang beragam dan situasional komunitasi yang dihadapi. Mengingat kegiatan berpastoral adalah karya penggembalaan. Yang mana, lewat pengukuhan, seorang tenaga pastoral mengemban tugas penggembalaan sejauh yang diharpakan oleh Gereja Lokal. Kesetiaan seorang tenaga pastoral teruji ketika ia harus hidup dan menyatu dengan umat yang digembalakan/dilayani.

Sejak ditugaskan oleh tarekat untuk berpastoral di tanah datar sejauh mata memandang, di ufuk timur nusantara, ya tepatnya di tanah Malind (Marind) Merauke Papua Selatan.  Pada tahun 2012, Saya diberikan kesempatan untuk menempuh pendidikan sebagai tenaga katekis-pastoral di Sekolah Tinggi Katolik Santo Yakobus Merauke. Kurang lebih 4 (empat) tahun saya menyelesaikan pendidikan dan diwisudakan pada tahun 2016 dengan gelar Sarjana Pendidikan (SPd).  Ada begitu banyak kisah yang dialami dan dilalui. Ada canda dan tawa, ada sedih dan haru, ada suka dan duka. Semua menyatuh dalam diri, dan dibalut dalam nuansa kegembiraan yang sulit diterawang. Walaupun sulit, namun cinta yang menembus sekat-sekat pemisah, telah menjadi motivasi dan dasar pelayanan kepada mereka yang memerlukan pelayanan. Manusia Malind-Anim adalah subjek dalam pelayanan saya. Mereka terbagi dalam 3 (tiga) sub suku besar, yakni: Marind Dek/Pantai, Marind Kanum dan Marind Yeinan. Ketiga Sub Suku ini yang mendiami wilayah Merauke. Masyarakat Pinggiran Pantai (Marind Pantai), wilayah Darat (Kanum) pesisir Kampung Wasur menuju Sota, dan wilayah bukit Erambu-Bupul-Muting (Marind Yeinan). Selain 3 suku besar ini, ada juga Suku Marind Pulau (Kimam). Inilah gambaran wilayah pastoral dan karakter subjek pastoral yang saya layani.

Reksa Pastoral

Dalam tugas dan pelayanan, saya diberikan kesempatan untuk menjadi tenaga pastoral di Paroki Kristus Raja Mopah Lama. Paroki ini adalah salah satu dari 9 Paroki di wilayah Kevikepan Merauke. Paroki ini memiliki wilayah/stasi yang menjangkau 3 sub suku Marind yang disebutkan. Mulai dari wilayah Mopah (Marind Pantai) sampai wilayah Yanggandur-Sota (Kanum-Yeinan). Dengan jumlah stasi adalah 6 stasi.

  Ada begitu banyak karya dan pelayanan yang telah saya lakukan dalam tugas sebagai tenaga pastoral di wilayah Malind Kesukupan Agung Merauke, yakni:

  1. Penggembalaan sebagai bentuk pembinaan, yaitu tugas membentuk watak seseorang dan mendidik mereka menjadi murid Kristus yang baik. 
  2. Penggembalaan sebagai pemberitaan firman Allah melalui pertemuan antar pribadi, kelompok kecil, walaupun juga dilakukan dalam khotbah dan liturgi. 
  3. Penggembalaan sebagai pelayanan yang berhubungan dengan sakramen. 
  4. Penggembalaan sebagai pelayanan penyembuhan, yaitu pelayanan rohani yang mengakibatkan penyembuhan fisik, dan lain-lain.
  5. Penggembalaan adalah pelayanan kepada masyarakat, yaitu pelayanan sosial dan pelayanan.
  6. Penggembalaan sebagai pelayanan dimana manusia yang terlibat dalam interaksi menantikan dan menerima kehadiran dan partisipasi Tuhan Allah. 
  7. Penggembalaan sebagai sebagai konseling pastoral yang menggunakan teknik-teknik khusus (ilmu-ilmu humaniora) khususnya psikologi.
  8. Pastoral care pemeliharaan rohani dari golongan-golongan yang memerlukan perhatian khusus, misalnya, pastoral care untuk orang sakit. Di rumah sakit, mereka sudah  menerima perawatan secara jasmani.

    Selain itu, selama menempuh pendidikan di lembaga STK-Santo Yakobus Merauke, saya juga menjadi petugas Pastoral pada saat kegitan Asistensi Paskah dan Natal, serta wikend yang diselenggarakan oleh lembaga. Kegiatan-kegiatan ini menjadi syarat saat wisuda nanti. Dengan asistensi seorang tenaga Pastoral akan memiliki pengalaman guna menjadi bekal dalam tugas perutusannya dikemudian hari.

    Reksa pastoral yang saya jalani di Paroki Mopah Lama dan beberapa Paroki lain dalam Asistensi (Natal-Paskah), merupakan kegembiraan dan harapan saya. Mengingat mereka yang terlupakan, mereka yang menderita, merupakan penderitaan bagi Kristus juga (LG). Sebagai Murid Kristus, sudah layak dan pantas untuk melayani umat Allah di wilayah pinggiran, pedesaan dan pedalaman. Walaupun diterjang hujan dan badai, saya tetap siap melayani.

    Penutup

    Menjadi seorang tenaga pastoral bukan kebetulan atau keterpaksaan, tetapi lebih dari itu yakni sebuah panggilan. Panggilan Allah kepada mereka yang dipilih untuk menjadi saksi dan pemegang berita keselamatan. Tentu menjadi petugas pastoral tidaklah mudah, sehingga dengan berlandaskan pada doa dan ketekunan, menjadi spirit utama bagi seorang pewarta. Mengingat tenaga pastoral adalah ‘tim sukses Kristus’. Berbeda dengan tim-tim yang lain. Tidak ada tujuan duniawi (kekayaan)  yang diperoleh dari hasil sebagai tenaga pastoral, mungkin cacian, hinaan, bahkan kematian yang siap diterima oleh sang pewarta. Hal ini, menjadi boomerang bagi sekian banyak orang untuk mengentikan langkah menjadi tenaga pastoral.

    Harapan dari seorang tenaga pastoral adalah; menemukan jiwa-jiwa yang tersesat, jiwa-jiwa yang jauh dari Tuhan, sehingga mereka akan diantar kembali kepadaNya. Inilah tujuan utama dalam pewartaan. Tenaga pastoral dikuatkan dengan Sabda Tuhan dalam Matius 6:33-34 ‘carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaranNya, maka semuanya itu ditambahkan kepadamu’. Selain itu, Injil Lukas 10:20 ‘bersukacitalah karena namamu telah terdaftar di surga’.

    Dasar Firman ini, telah melebur dalam diri saya, sehingga dalam karya pastoral saya di Tanah Malind, berjalan dengan baik. Ada beberapa hal yang menguatkan diri saya apabila mengalami masalah, yakni:

    1. Selalu bertekun dalam doa; seorang petugas pastoral sebelum dan sesudah melayani, maka ia harus memiliki watu yang cukup dengan Kristus. Waktu itu digunakan sebagai wadah untuk berdialog dengan Tuhan yang telah memilihNya.
      1. Menghindari sifat sombong; kesombongan adalah kunci kehancuran dan akar permasalahan. Apabila seorang tenaga pastoral menganggap dirinya hebat, maka ia akan jatuh dalam karya dan pelayanan.
      1. Kembali pada Misi; lewat catatan Misionaris, saya meyakini sungguh akan tujuan yang hendak dicapai (penyelamatan jiwa), oreantasi pastoral saya adalah pelayanan dan bukan hal lain.

    Tiga hal ini, menjadi kunci keberhasilan saya dalam karya pastoral di tanah datar Malind Keuskupan Agung Merauke. Saya selalu merefleksikan perkataan dari pendiri tarekat (Mgr. Yohanes Aerts) ‘Demi Kristus raja Kita, jadilah’. Lewat permenungan ini, saya mengambil simpulan bahwa segalah sesuatu yang saya laksanakan hanya kepada Kristus yang telah menebus dosa-dosa saya. Sehingga segalah sesuatu yang telah saya rencanakan akan ‘terjadi’ sesuai dengan firmanNya.

    Oleh: Sr. Tarsisia Bauw, TMM

    SEJARAH BERDIRINYA SMP NASKAT MARIA MEDIATRIX – AMBON

    Bagikan kepada teman-teman anda ...

    Ditulis oleh : SR. EDITHA, TMM

    SMP Naskat Maria Mediatrix-Ambon, merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berdiri di Kota Ambon, sejak tahun 1989 dengan nama SMP Katolik II Ambon, di bawah naungan Yayasan Santa Teresia, milik Keuskupan Amboina. Dalam proses perkembangannya, berdasarkan surat izin menyelenggarakan pendidikan atas SMP Katolik II – Ambon, oleh Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Depdikbud Propinsi Maluku, Nomor : 36/I. 17/M/90, Tertanggal       15 Juni 1990 maka Yayasan Santa Theresia mengeluarkan surat keputusan,  Nomor : 019/YT/IM/KA/VI/1990, Tentang izin menerima siswa baru, pada tahun ajaran 1990/1991. Melihat kondisi demikian, Tarekat Maria Mediatrix (TMM), berusaha untuk mendirikan sebuah lembaga yaitu yayasan. Akhirnya, Tarekat Maria Mediatrix berhasil mendirikan sebuah yayasan di Kota Ambon dengan  nama Yayasan Bintang Timur dengan       Akte Notaris Nomor 5,Tanggal 1 April 1989.

    Dengan melihat bahwa Tarekat Maria Mediatrix telah mendirikan Yayasan Bintang Timur maka Yayasan Santa Theresia, melalui Surat Keputusan Ketua Yayasan,                 Nomor : 121/Kpts. YT/VI/1990, Tentang Penyerahan Secara Penuh, sekolah-sekolah      asuhan Yayasan Santa Theresia, Keuskupan Amboina dalam wilayah Soakacindan Benteng, yang terletak di Jl. Dr. Malaihollo – Kecamatan Nusaniwe, yang meliputi :                                        Sekolah Taman Kanak-Kanak Xaverius B dan Taman Kanak-Kanak Xaverius C,                           Sekolah Dasar Xaverius D1 dan Xaverius D2 serta SMP Katolik II  di Ambon,telah menjadi milik secara penuh oleh Yayasan Bintang Timur.

    Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Yayasan Santa Theresia tersebut  maka selanjutnya, Ketua Yayasan Bintang Timur, menerbitkan Surat Keputusan ,Nomor : 011/Kpts. YBT/KA. TMM/1990, Tentang :

    1. Membatalkan/menghapuskan nama Xaverius yang dipakai oleh sekolah-sekolah di bawah asuhan Yayasan Bintang Timur.
    2. Terhitung mulai : tanggal 01 Oktober 1990, sekoah – sekolah yang berada di bawah asuhan Yayasan Bintang Timur, mulai mempergunakan nama baru yakni :
    1. TK Xaverius B ganti nama menjadi TK Maria Mediatrix I.
    2. TK Xaverius C ganti nama menjadi TK Maria Mediatrix II.
    3. SD Xaverius D1 ganti nama menjadi SD Naskat Maria Mediatrix I.
    4. SD Xaverius D2 ganti nama menjadi SD Naskat Maria Mediatrix II.
    5. SMP Katolik II ganti nama menjadi SMP Naskat Maria Mediatrix.

    Selanjutnya Yayasan Bintang Timur, dalam Surat No. 039/YB/KA- TMM/91, tertanggal 22 Juli 1991, mengajukan permohonan perubahan nama sekolah-sekolah di bawah naungan Yayasan Bintang Timur – Ambon, kepada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kantor Wilayah Propinsi Maluku. Kemudian Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kantor Wilayah Propinsi Maluku, menyetujui permohonan perubahan nama sekolah-sekolah tersebut dengan menerbitkan Surat Keputusan, Nomor : 221/ I 17/M/91.

    SMP Katolik II Ambon berganti nama menjadi SMP Naskat Maria Mediatrix –Ambon dengan nomor dan tangga lizin Kepala Kantor Wilayah Propinsi Maluku No : 36/I17/M/1990,    tanggal 15 Juni 1990 serta NDS. U 05032008 tetap terpakai. Selanjutnya berdasarkan Surat KeputusanKepala Kantor Departemen Pendidikandan Kebudayaan Propinsi Maluku Nomor : 99/I17/Kpts/M/1990,tanggal 24 Nopember 1992, SMP Naskat Maria Mediatrix mendapat Piagam Jenjang Akreditasi dengan status sekolah:    “ DIAKUI “.

    SMP Naskat Maria Mediatrix – Ambon, akan memasuki usianya yang ke 25 tahun,              pada tanggal 01 Oktober2015. Bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-25 , SMP Naskat Maria Mediatrix– Ambon,telah memiliki 4 (empat) KepalaSekolah.

    Kepala Sekolah yang telah memimpindan memajukan SMP Naskat Maria Mediatrix- Ambon adalah :

    1. Sr. Bernadetha Weleurat TMM,1990 – 1991
    2. Sr. Esterlina Umpanmetan TMM, 1991 – 1992
    3. Nn. Corie Laratmasse, 1992 –  2011
    4. Sr. Editha Ngobut TMM, S.Pd, 2011 –  2021

    Usia 25 Tahun adalah awal kematangan seseorang. Bagi sebuah lembaga pendidikan Usia 25 tahun adalah usia menuju proses kematangan, baik Sumber Daya Manusia (SDM) maupun sarana dan prasarana penunjang. SMP Naskat Maria Mediatrix – Ambon,                             terus berbenah diri agar sejajar dan mampu bersaing dengan SMP lain di Kota Ambon,pada era globalisasi saat ini.

    SMP Naskat Maria Mediatrix, sejak berdiri sudah dikenal oleh masyarakat luas karena letaknya yang sangat strategis artinya dapat dijangkau oleh masyarakat, teristimewa usia wajib belajar. SMP Naskat Maria Mediatrix – Ambon, telah menghasilkan banyak lulusan dan memiliki Visi dan Misi serta tujuan yang jelas, sehingga arah kebijakannya dapat menjawab kebutuhan masyarakat. Menjadi model bagi sekolah lain, etos kerja yang baik,menajemen pengelolaan yang profesional, guru yang profesional, menjadi modal utama dalam pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan ke depan. Komitmen untuk maju dan berkembang telah lama tertanam pada SMP Naskat Maria Mediatrix – Ambon.

    Komitmen apa pun yang dibangun, tidak terlepas dari manajemen, seorang Kepala Sekolah dengan memberikan perhatian secara penuh terhadap perbaikan mutu pembelajaran, peningkatan profesionalitas guru dan pengembangan minat dan bakat siswa.

    Di bawah kepemimpinan Sr. Editha Ngobut TMM, S.Pd, SMP Naskat MM – Ambon, saat ini memiliki 3 rombel dengan jumlah siswa : 67 orang, Tenaga Pendidik : 16 orang dan Tenaga Kependidikan : 1 orang.

    Sekolah yang berprestasi, bermutu dan berkembang maju adalah sekolah yang memiliki kriteria tertentu yang telah ditetapkan oleh Depdiknas sebagai berikut :

    1. Sekolah Negeri/Swasta memiliki rombongan minimal 6 (enam) rombongan belajar dan memiliki lahan yang cukup untuk berkembang
    2. Sekolah Negeri/Swasta memiliki guru dengan kualifikasi  S1 permata pelajaran dan terlatih, berkualitas, berkompoten dan berkomitmen dalam bertugas.
    3. Sekolah Negeri/Swasta memiliki jumlah siswa perkelas tidak lebih dari 40 siswa
    4. Sekolah Negeri/Swasta memiliki ruang yang memadai dan sedang melaksanakan inovasi pendidikan (life skil,MBK,,MPMBS dan sebagainya).
    5. Sekolah Negeri/Swasta memiliki dewan sekolah atau komite sekolah dan partisipasi                                                                                                  masyarakat yang besar.
    6. Sekolah Negeri/Swasta memiliki prestasi akademik dan non akademik yang cenderung meningkat,memanfaatkan computer, Kegiatan Administrasi, siswa aktif dalam kegiatan belajar dan kesiswaan, guru aktif dalam kegiatan MGMP, Kepala Sekolah aktif dalam kegiatan MKKS dan menunjukan kepemimpinan yang kuat serta efektif.

    Sekolah Standar Nasional Pendidikan (SSN),pada dasarnya merupakan sekolah yang telah memasuki Standar Nasional Pendidikan (SNP), yang berarti memenuhi tuntutan Standar Pelayanan Minimal (SPM),sehingga diharapkan mampu memberikan layanan pendidikan yang standar dan menghasilkan lulusan dengan kompetensi sesuai dengan Standar Nasional yang ditetapkan.Dengan kata lain Sekolah Standar Nasional (SSN),telah mampu memberikan layanan pendidikan kepada anak didik, sesuai dengan standar minimal yang telah ditetapkan. Olah karena itu, Sekolah Standar Nasional (SSN) pada dasarnya dapat berfungsi sebagai sekolah model artinya dapat dijadikan model bagaimana menyelenggarakan Sekolah sesuai     dengan Standar Pelayanan (SP) yang ditetapkan secara nasional.

    Dalam pengertian tersebut biasanya dalam suatu kabupaten kota/Kota terdapat lebih dari satu SMP, yang memenuhi Kriteria sebagai Sekolah Standar Nasional (SSN).Sebaliknya mungkin ada kabupaten/kota yang tidak memiliki sekolah yang memenuhi kriteria sebagai                   Sekolah Standar Nasional (SSN), seperti yang disebut dalam pedoman pengembangan Sekolah Standar Nasional (SSN), kriteria pemilihan Sekolah Standar Nasional (SSN),                    Kriteria Khusus.

    Sekolah (SMP) negeri maupun Swasta, dapat diusulkan untuk menjadi Sekolah Standar Nasional (SSN), asal memenuhi kriteria umum yaitu :

    *. Memiliki rata-rata NEM pertahun dan nilai UAN pertahun minimal 6,5

    *. Termasuk sekolah yang tergolong kategori baik di Kabupaten/Kota yang bersangkutan

     yaitu memiliki tenaga guru dan sarana pendidikan yang cukup, serta memiliki prestasi yang  baik.

    *. Sekolah memiliki potensi untuk berkembang

    *. Bukan sekolah yang didukung oleh Yayasan yang memiliki pendanaan yang kuat baik dari dalam negeri maupun luar negeri .                            

    Sekolah Khusus Sekolah Standar Nasional (SSN),merupakan aspek yang terkait dengan proses perkembangan sekolah mencakup beberapa butir yaitu :

    1. Sekolah memiliki kebijakan, tujuan dan sasaran mutu yang jelas
    2. Sekolah memiliki sumber daya manusia yang kompeten dan berpendidikan tinggi
    3. Sekolah memilik fasilitas (sarana prasarana) yang memadai
    4. Sekolah memiliki kepedulian pada kualitas pembelajaran
    5. Sekolah menerapkan evaluasi secara berkelanjutan
    6. Kegiatan ekstra kurikuler (olahraga,kesenian,LKIR dll) menunjukan peningkatan
    7. Menajemen di sekolah termasuk menajemen yang baik
    8. Sekolah memiliki kepemimpinan yang handal
    9. Sekolah memiliki program-program yang inovatif
    • Program sekolah jelas dan sesuai dengan kondisi obyektif sekolah
    • Program sekolah dibuat dengan melibatkan seluruh keluarga sekolah
    • Kerjasama dan hubungan antar warga sekolah berjalan harmonis
    • Kerjasama sekolah dengan masyarakat sekitar berjalan dengan baik
    • Ruang kelas, Lab,kantor, dan Kamar Mandi/WC dan taman sekolah baik
    • Lingkungan sekolah bersih, tertib, rindang dan aman
    • Guru danTenaga Pendidik disekolah tampak antusias dalam mengajar dan bekerja

    SMP Naskat Maria Mediatrix– Ambon, merupakan salah satu SMP Swasta di Kota Ambon, yang didirikan oleh Yayasan St. Thersia Keuskupan Amboina, pada tahun 1989 dengan nama : SMP Katolik II. SMP Katolik II berproses dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama. Berkat adanya kerjasama antara Yayasan St. Theresia dan Yayasan BintangTimur maka pada tahun 1990, SMP Katolik II diserahkan sepenuhnya untuk dikelolah oleh Yayasan Bintang Timur sampai sekarang, berdasarkan Surat Keputusan Ketua Yayasan St. Theresia Keuskupan Amboina Nomor : 121/Kpts.YT/VI/1990, tertanggal 30 Juni 1990 tentang Penyerahan secara penuh sekolah sekolah asuhan Yayasan St.Theresia Keuskupan Amboina Wilayah Soakacindan Benteng- Jl.  Dr. Malaihollo – Kecamatan Nusaniwe meliputi Sekolah Taman Kanak-Kanak Xaverius B dan Taman Kanak-kanak Xaverius C, Sekolah Dasar D1 dan Xaverius D2 dan SMP Katolik II di Ambon, Kepada Yayasan BintangTimur. Dengan Surat Penyerahan ini maka sekolah-sekolah dalam wilayah Soakacindan Benteng, telah menjadi milik secara penuh oleh Yayasan Bintang Timur, sesuai Surat Keputusan tanggal 1 Juli 1990, Nomor : 121/Kpts.YT/VI/1990 dari Yayasan Theresia.

    Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan pada sekolah Swasta telah dilaksanakan penilaian Sekolah Menengah Umum Tingkat Pertama SMP swasta, dalam rangka Akreditasi tahun 1992/1993 , maka berdasarkan Keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Maluku Nomor : 99/I 17/Kpts/M/1992, tanggal 24 Nopember 1992 SMP Naskat Maria Mediatrix menerima Piagam Jenjang Akreditasi dengan Status “ DIAKUI “.

    Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan pada sekolah Swasta telah dilaksanakan penilaian Sekolah Menengah Umum Tingkat Pertama SMP swasta, dalam rangka Akreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M) tahun 2012/2013, maka berdasarkan Keputusan Ketua Badan Akreditasi Provinsi Sekolah/Madrasah Maluku Nomor: 004/BAP/S/M/MALUKU/XI/2012, tanggal 13 Nopember 2012 SMP Naskat Maria Mediatrix memperoleh akreditasi dengan peringkat “B” (Baik).

    SMPSwasta yang sejak tahun 1990 bernama SMP Naskat Maria Mediatrix, dalam statusnya sebagai sekolah formal bertipe B, semakin banyak mendapat perhatian kepercayaan, baik dari pemerintah maupun masyarakat. Sebagai bukti perhatian pemerintah, SMP Naskat MM sering mendapat bantuan dari pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Semua ini merupakan bentuk perhatian dan kepercayaan sebagai sekolah yang dapat diterima eksistensinya ditengah-tengah masyarakat. Setiap tahun orang tua selalu  mempercayakan anak-anaknya, untuk dididik dan dibina pada SMP Naskat Maria Mediatrix – Ambon.

    “Per Mariam ad Jesum”

    AWAM KELUARGA CHEVALIER

    Bagikan kepada teman-teman anda ...

    “ KEHADIRAN TAREKAT MARIA MEDIATRIX (TMM)” Dalam Keluarga Chevalier PER MARIAM AD JESUM

    Spiritualitas Tarekat Maria Mediatrix

    “SPIRITUALITAS” Tarekat Maria Mediatrix adalah TMM sebagai tarekat religius senantiasa meneladani Bunda Maria yang beriman, setia, tawakal, rela menyerahkan diri, sederhana dan siap sedia melaksanakan karya misi, yang dipercayakan oleh Yesus Kristus dengan tuntunan Allah roh Kudus. TMM menjadikan Bunda Maria sebagai tokoh iman. Melalui Bunda Maria, TMM memasrahkan seluruh hidup dan pelayanannya kepada Yesus sesuai dengan motto tarekat, Per Mariam ad Jesum

    Semangat Belas kasih

    “SPIRITUALITAS” penghayatan AKC adalah Spiritualitas Hati Kudus Yesus, hati yang penuh dengan belas kasih dan bela rasa. Selain berdevosi kepada hati Kudus, AKC juga berdevosi pada Bunda hati Kudus dan santo Yosep teladan dan pelindung para pencinta Hati Kudus Yesus. Lewat semangat ini diharapkan bisa menjawab keprihatinan masyarakat akibat penyakit zaman, meningkatnya budaya kekerasan, materialism, egoism, indiferentisme, dan hedonisme. Setiap anggota AKC perlu menyadari dan mengalami pengalaman akan Kasih Allah dalam hidup pribadi sehingga ia mampu membagi pengalaman itu bagi keluarga, Gereja dan masyarakat dimana saja ia berada dan diutus Menjadi duta cinta kasihNya.

    KARISMA TAREKAT MARIA MEDIATRIX

    Karisma suster TMM adalah Misioner; maka TMMadalah Misionaris yang diutus ditengah dunia yang kompleks, sebagai misionaris, suster TMM bersedia menyerahkan diri, memiliki komitmen, setia dalam perutusannya dan rela berkorban. Yesus Kristus Sang Misionaris ulung adalah, pemercik daya ilahi yang memberi daya dan kreativitas kepada suster TMM untuk tetap tawakal dan setia dalam melayani

    Lirik lagu sekolah minggu

    5  5  5 1 1 1 1 7 1 2 2

    Beta ada beta siap dan melayani (2x)

    Beta ada beta siap, siap beta ada

    Beta ada beta siap dan melayani

    Identitas kaum Awam keluarga Chevalier Indonesia

    Awam Keluarga Chevalier adalah suatu persekutuan, yang dijiwai oleh Spiritualitas hati, yang berakar pada Karisma dan Spiritualitas Pater Jules  Chevalier dan termasuk salah satu anggota dari keluarga Chevalier.

    Keluarga Chevalier terdiri dari: tarekat Misionaris Hati Kudus Yesus (MSC), Tarekat Putri Bunda Hati Kudus (PBHK), Tarekat Maria Mediatrix (TMM), tarekat Frater Bunda Hati Kudus (PBHK) dan Awam Keluarga Chevalier (AKC).

    Awam Keluarga Chevalier bersama dengan para Misionaris hati Kudus, Suster Putri Bunda Hati Kudus, Suster Maria mediatrix dan Frater Bunda hati Kudus, menghidupi dan mengambil bagian dalam Karisma,Spiritualitas dan Tugas Perutusan yang sama

    Awam Keluarga Chevalier melakukan pembaktian khusus kepada hati Kudus Yesus, baik secara pribadi maupun bersama-sama dengan tekun dan setia.

    Karisma dan Spiritualitas Hati

    Kita percaya bahwa Hati Yesus yang berbela rasa mewahyukan cinta Allah tanpa syarat bagi setiap manusia dan semua ciptaan. Kepercayaan akan cinta Allah tanpa syarat, yang merupakan obat bagi penyakit-penyakit Jaman (masyarakat), mengubah hati kita masing-masing. Kita menimba kekuatan dari Hati Yesus yang ditikam sebagai sumber hidup baru da asal mula dunia baru. Kita percaya akan Roh Kudus yang memampukan Yesus Kristus untuk mencintai setiap orang tanpa syarat dengan hati manusiawi. Kita juga percaya bahwa Roh yang sama memperkaya hati kita dengan anugerah-anugerah cinta, rasa terima kasih, sukacita, keberanian dan kesetiaan, serta juga hormat kepada setiap orang dan ciptaan.

    Kita menghormati Bunda Maria, yang dihormati sebagai “Bunda hati Kudus” dan “Bunda Pengantara” dan melalui peranan Bunda Maria, kita menemukan seorang ibu yang menghantar kita kepada Hati PuteraNya. Menghormati Santo Yosep sebagai teladan dan pelindung para pencinta Hati Kudus Yesus.

    Kaum awam mempersembahkan hidup mereka untuk menghidupi, memberi kesaksian dan mewartakan dan berkarya untuk membangun sebuah Dunia baru yang berlandaskaan pada budaya kasih sesuai dengan status hidupnya.

    Akhirnya kami mengucapkan Terima kasih kepada ibu Pemimpin Umum TMM yang sudah mempercayakan kami mengikuti Pertemuan Nasional Awam Keluarga Chevalier ini dan dengan kehadiran TMM, Keluarga Chevalier menjadi lengkap dan utuh.

    Tulisan ini sekaligus menjadi persembahan pada hari dan momen wafat pendiri TMM tanggal 30 Juli 2022

    Salve

    Malaikat Kami

    Bagikan kepada teman-teman anda ...

           Hidup adalah sebuah perjalanan di antara relasi-relasi. Sebagai orang Katolik, relasi-relasi
    yang terjalin antar sesama anak Allah adalah relasi-relasi yang dibangun atas dasar kasih mesrah
    yang merupakan cara hidup yang dituntut oleh Yesus sendiri. Relasi kasih itu hendaknya
    dijalankan dengan setia, pertama-tama bukan supaya kita memperoleh keuntungan darinya, tetapi
    lebih karena ketaatan kepada Allah dan penghargaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Satu
    tuntutan yang harus dipenuhi dalam kaitannya dengan hai itu adalah supaya kita tetap menjaga
    relasi itu dengan baik demi keselamatan sesama manusia dan kemuliaan Allah. Karena
    sesungguhnya Allah Tritunggal adalah sebuah Comunio atau relasi kasih itu sendiri.
    Amanat di atas adalah salah satu dari sekian amanat yang dimandatkan atau yang kami
    peroleh dari Sr. Teresa Da Costa TMM. Sebuah pelajaran hidup yang sangat berguna yang
    diberikan oleh seorang yang tidak sedarah dengan kami tetapi yang selalu kami sapa Ibu.
    Mama Suster atau Oma Suster Tere adalah seorang Ibu yang penuh kasih. Seperti seorang
    ibu pada umumnya, beliau sangat mencintai kami anak-anaknya. Beliau mengusahakan apa yang
    kami perlukan dan bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup kami. Beliau membangun
    relasi dengan orang-orang baik yang peduli akan kehidupan sesamanya, semata-mata untuk kami
    anak-anaknya. Beliau tidak mengingat dirinya atau dengan kata lain beliau melupakan dirinya
    sendiri, untuk mengabdi Tuhan dalam diri anak-anak yang beliau asuh. Semua tindakan kasihnya
    beliau lakukan dalam keserhanaan dan kerandahan hati. Beliau tetap hidup dalam semangat
    kesederhanaan karena beliau tahu dengan sangat baik bahwa beliau hanyalah seorang abdi Tuhan
    yang bekerja dan memperoleh kekuatan dari Tuhan dan sesama, sehingga beliau tidak memiliki
    alasan apapun untuk memegahkan atau menyombongkan diri.
    Mama Suster atau Oma Suster Tere juga merupakan seorang TMM sejati yang selalu ingat
    akan saudari-saudarinya yang hidup di komunitas lain. Dalam keterbatasan dan
    kesederhanaannya, beliau masih selalu menyempatkan diri untuk membantu sesama saudarinya
    dengan memberikan sedikit dari apa yang beliau punya. Walaupun sedikit, yang terpenting
    adalah kasih yang beliau sertakan dalam pemberian itu. beliau tidak pernah egois atau ingat diri
    sendiri. Beliau juga sangat peduli akan kehidupan orang-orang di sekitarnya. Para tetangga, para
    pengurus RT dan RW, tukang becak, para pemungut sampah, dan orang-orang kecil lainnya
    beliau perhatikan dan beliau salurkan kasih Tuhan melalui pemberian yang sederhana. Seperti
    MGR. Joannes Aerts yang tidak ingat akan keselamatan dirinya sendiri, tetapi hidup untuk orang
    lain, Mama Suster Tere pun melakukan hal yang sama. Dengan semua tindakan atau kenyataan
    ini, beliau patut disebut sebagai Putri Joannes Aerts yang sejati.
    Mama Suster atau Oma Suster Tere dalam menjalani misi Tarekat, beliau memperoleh
    banyak tantangan dan kesulitan, baik dari orang lain maupun orang yang dekat dengannya.
    Tetapi semuanya itu tidak menjadikannya putus asa dan patah semangat. Beliau memandang
    semuanya itu sebagai salib yang Tuhan berikan padanya. Salib hidup yang jika dipanggulnya
    dalam kesetiaan, akan mengantarnya kepada kemuliaan Tuhan. Salib itu semakin berat ketika
    beliau harus menghadapi kenyataan bahwa sebuah penyakit ganas bersarang di tubuhnya. Tetapi
    karena cinta kepada Tuhan, Tarekat, dan sesama, beliau tidak menyerah dan tetap berjuang.
    Beliau juga tidak mau menyusahkan orang lain, sehingga penyakitnya itu beliau simpan dalam
    hati dan beliau renungkan serta beliau terima sebagai salib.
    Salib itu semakin berat dan semakin dekat dengan kemuliaan Tuhan ketika beliau harus
    masuk ke Rumah Sakit guna melakukan operasi untuk mengangkat penyakitnya itu. operasi
    dilakukan dua kali dengan kondisi yang tidak stabil. Setelah operasi kedua, beliau sempat
    beristirahat di biara selama kurang lebih satu bulan dan kemudian dilarikan lagi ke ICU karena
    kondisi yang semakin melemah. Selama seminggu beliau dirawat di RS sebelum akhirnya meliau
    menghadap Tuhan dalam kemuliaan. Selama masa-masa sakitnya, beliau masih sempat
    membantu banyak orang. Beliau juga memperoleh perhatian dari banyak orang. Hal ini
    menunjukkan bahwa beliau adalah orang baik, orang sederhana, orang renda hati yang dekat
    dengan sesama, mencintai sesama.
    Beliau melakukan semuanya itu karena ketaatannya terhadap Tarekat sebagai bentuk
    ketaatan kepada Tuhan dan penghargaan kepada sesama.
    Banyak pelajaran-pelajaran baik yang kami anak-anaknya peroleh dari malaikat kami ini,
    yakni ‘harus selalu mencintai Tuhan dan sesama’, ‘tidak ada orang yang hidup untuk dirinya
    sendiri tetapi hidup untuk orang lain’, ‘tetap hidup sederhana karena Tuhanlah yang memberikan
    segala yang kami perlukan melalui orang-orang baik yang mau membantu’, ‘tetap harus berjuan
    walaupun situasi semakin sulit’, ‘tetap tersenyum dalam segala situasi” dan ‘harus tetap setia
    mamanggul salib yang Tuhan berikan’.
    Mama Suster atau Oma Suster adalah Malaikat yang Tuhan kirim untuk melayani anakanak yang Tuhan sendiri titip padanya. Beliau bagi kami adalah malaikat baik, ibu yang penuh
    kasih, sahabat setia, teman perjalanan, penolong yang rendah hati, Suster yang sederhana,
    manusia dengan senyum termanis, TMM setia, dan Putri Joannes Aerts sejati.


    Senyum Itu Kini T’lah Tiada


    Kepergianmu menorehkan sejuta goresan luka pada setiap dinding hati yang
    mengenalmu.
    Kami pun belum bisa memahami arti kepergianmu.
    Perjalanan masih teramat panjang, namun engkau telah mengakhirinya dalam
    dekapan penderitaan yang singkat.
    Tuhan berada dalam dekapanmu dan engkau berada dalam dekapan-Nya kala
    waktu merenggutmu dari dunia fana ini.
    Senyum itu kini t’lah tiada.
    Engkau pergi untuk selamanya dan tak’kan kembali lagi hingga kita bersua nanti
    di keabadian.
    Doakan kami selalu dalam tatapan sunyimu di hadapan sang Hakim.
    Maafkan kami jika dalam tatap dan sapa, ada salah yang menyakitimu.
    Pemilik senyum manis, bahagialah bersama Tuhan kita.
    Tetaplah tersenyum dari surga-Nya untuk kami yang masih dalam peziarahan.
    By. Fr. Jiro SVD

    INI AKU UTUSLAH AKU (YES 6:8)

    Bagikan kepada teman-teman anda ...

    “Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata,Siapakah yang akan Kuutus dan Siapakah yang mau pergi untuk Aku? Maka sahutku”Ini aku ,utuslah aku”

    Rekan – rekan muda sekalian yang terkasih dalam Tuhan

    Malam ini kita berkumpul disini,ditempat ini,disekeliling api unggun ini yang menjadi symbol “semangat yang berkobar – kobar untuk siap diutus ditengah zaman yang semakin canggih ini.Kita hadir disini dengan segala ada dan segala kesadaran dari diri kita sendir tanpa paksaan melainkan karena kemauan dan keinginan diri sendiri untuk melayani Tuhan dan mewartakan karya keselamatan Allah bagi semua orang.

    Rekan – rekan muda sekalian anda di panggil untuk membangun gereja masa depan dalam melayani Tuhan dan sesama.Mualai dari pagi samapai malam hari ini anda semua tentu sudah begumul dalam banyak hal mungkin melalui renungan – renungan, refleksi yang menghantar anda untuk bersama – sama membangun suatu niat dan komitmen  yang kuat untuk lebih aktif lagi dengan berbagai macam program dan kegiatan yang sudah anda siapkan untuk dilaksanakan.hari ini juga anda semua diajak untuk membangun sebuah jalinan dan kerja sma yang baik,bertanggung jawab,jeli melihat segala sesuatu,anda diajak untuk saling bekerja sama,saling mendengarkan,saling mendukung,sportif juga berani keluar dari keegoisan diri,kepentingan diri sendiri,berani dipimpin dan memimpin diri sendir,sabra,dewasa,jujur,adil dalam segala hal dan belajar disiplin diri dalam sebuah permainan yg mungkin hari ini anda lakukan.Sebagai orang muda anda diharapkan untuk memiliki semangat berani berkorban bagi sesame dan Tuhan,berani berkorban dengan memberikan waktu,tenaga,pikiran dalam melayani Tuhan.

    Seperti ungkapan Bapa Paus Fransiskus untuk orang-orang muda katolik”Christus Vivit”yang artinya “Kristus Hidup”dan ingin agar engkau hidup,serta mengajak orang muda lainnya untuk selalu bersyukur atas hidupnya serta atas anugerah panggilan dan perutusan,kendati kandang kala perahu hidup kita dilanda gelombang wabah,tapi rasa syukur tidak pernah berubah sebab Allah menghendaki hidup menjadi berkah.Rekan – rekan muda Allah memanggil orang muda untuk terlibat dalam karya penyelamatan,Allah mengutus orang muda untuk menjadi “pemern utama dalam segalnya”menjadi orang muda katolik yang dipanggil dan siap diutus untuk melihat dan memberi dengan hati 7yang mampu mengasihi.Ada banyak cara jalan untuk kita mewartakan karya keselamatan Allah Media social yang cukup tren saat ini mulai IG,TWITER,WA,FB dan masih banyak hal lainnya yg dapat anda gunakan untuk mengembangkan diri dan mewartakan karya kasih ALLAH selain anda menambah wawasan,relasi yang sehat juga ,menambah sahabat dalam dunia maya tapi dapat juga digunaka untuk memberikan hal – hl yang positif yang bersifat membangun.

    Rekan – rekan muda yang dikasihi Allah.Proses ketika anda dipanggil untuk ikut ambil bagian dalam karya penyelamatan ini tentulah tidak mudah dan gampang.Pastilah memalui suatu proses yang panjang dengan banyak pertimbangan.Dan ketika anada semua siap dan memutuskan untuk bergabung maka saat itulah anda siap diutus untuk menjadi duta – duta keselamatan dalam mengembangkan kerajaan Alaah melalui kehadiran dan ketrlibatan anda dalam karya pastoral gereja yangada digereja,linkungan maupun di masyarakat pada umumnya.

    Untuk itu malam inianda dan kita semau berdiri disekililing apai ini yang memberikan kehangatan,semangat yang berkobar – kobar  untuk SIAP DIUTUS melaksanakan tugas sesuai dengan komitmen, niat,dan keputusan bersma  untuk membangun perkembngan gereja dan menyebarluaskan karya keselamatan Allah di tengah zaman ini.

    Makah al yang dapat kita lakukan dalam melaksanakan komitmen ini antara lain:

    1. Kita mulai hidup baru di dalam Tuhan (2 Kor 5:17)
    2. Kita siap menjadi saksi – nya di tengah dunia(Mat 28:19,Kis 1:8)
    3. Melaui seluruh eksistensi kehidupan kita menjadi garam dan terang dunia(Mat5:13 -16)
    4. Selepas anda semua dari tempat ini dari tempat ini maka anda semua memikul tuga dan tanggung yang berat dipundak anda msing – masing untuk benar – benar berkomitmen untuk SIAP DIUTUS menjadi orang muda yang militant 100% katolik dan 100% Indonesia bukan hanya untuk Negara saja tetapi terutama untuk Gereja dengan kata lain anda semua hadir untuk menjadi garam dan terang dinia ditenga masyarakat yang majemuk ini,tentu tidak mudah menjadi pengikut Yesus banyak tantangan dan cobaan ,tetapi kita tidak perlu takut karena Yesus sendiri menyertai nanda sekalian dalam melaksanakan tugas perutusan ini ingat “banayak Yang di Panggil ,tetapi sedikit yng terpilih”dan dari banyaknya anak muda katolik yang di paroki muara teweh ini adalah yang dipilih dan dipanggil.SELAMAT BERKARYA BAGI YESUS DAN JADILAH BERKAT BAGI ORANG LAIN

    TUHAN YESUS MEMBERKATI.

    “SIAPAKAH CINTA SEJATIKU”

    Bagikan kepada teman-teman anda ...

    Kisah Seorang Novis TMM
    SR. MATHEA WELERUBUN
    Aku pernah jatuh cinta kepada seseorang dan aku sangat mencintainya dengan
    harapan bahwa suatu kelak akan menjadi pendamping hidup ku seumur hidup. Namun
    ia yang aku cintai telah pergi mencintai wanita lain, aku sangat kecewa, sedih dan
    berpengharapan bahwa kelak akan kembali kepada ku…semuanya sirnah ditelan bumi
    karena telah terdengar kabar bahwa ia telah menjadi suami orang alias menikah
    dengan pujaan hatinya. Aku kecewa, putus asah dan ingin mati rasanya…….!!! kini
    tinggallah aku seorang diri dan tidak tahu kemana harus melangkahkan kaki ku,
    mencari cinta sejati ku. Suatu ketika, aku berjalan menyusuri lorong demi lorong
    kehidupan,,,tiba-tiba aku tersentak dan terperangah melihat sesuatu yang kelihatan dari
    jauh samar-samar, aku mencoba untuk mendekat ternyata yang ku temui adalah
    sepucuk surat cinta dari seorang pangeran yang sedang membuka hatinya bagi setiap
    wanita yang mau dan siap menjadi pendamping hidupnya…dengan harapan bahwa bagi
    siapa yang mau dan bisa merebut hatiku aku akan setia kepadanya seumur
    hidupku…demikian seruan hati sang pangeran. Ketika aku membaca surat itu, aku sangat
    bahagia dan berusaha semampu ku untuk menemui pangeran itu. Aku membuat surat
    balasan dan menarunya ditempat yang sama. Hari demi hari ku lalui dengan satu
    harapan bahwa surat ku akan mendapat balasan. Kini tibalah hari yang telah lama aku
    merindukannya, surat cinta ku mendapat balasan ‘aku diterima menjadi permasyurinya’
    senang…bahagia….sukacita meliputi hidup ku sepanjang hari. Pada tgl, 22 Oktober 2012
    aku disandingnya. Ketika aku masuk dan mengalami kehidupan bersamanya,,,ternyata
    sulit bagiku untuk menyesuaikan diri dengan segala aneka aturan yang ada, ternyata
    tidak segampang yang aku pikirkan, banyak bebatuan yang tajam dan sulit untuk
    dilewati,,,meski sang pangerang ada bersamaku untuk menghibur, menggendong dan
    memanjakanku setiap waktu. Inikah yang namanya cinta sejati ?? hari demi hari
    kulewati bersama,,,namun tak dipungkiri bahwa tantangan demi tantangan datang silih
    berganti mencoba untuk memisahkan ku dari dirinya,,,ku akui bahwa sebagai insan
    lemah aku tak mampu melangkah lagi meniti hari-hari bersamanya…namun dalam
    kepasrahanku aku mencoba untuk terus bangkit walau tertatih, karena Dialah cinta
    sejati ku. Aku berusaha dan berjuang maju terus melangkah hari demi hari karena
    cinta sejati menuntut sebuah pengorbanan yang besar,,,dan pengorbanan menuntut
    kesetiaan dan kesetiaan menuntut SALIB,,,maka NIAT HATIku adalah “Mengikuti Sang
    Pangeran” dengan Senyuman Kasih lewat tugas dan pekerjaan ku walau badai
    menerpah. Yesus Engkau Andalan ku.

    BERMALAM DI HUTAN : MENYENANGKAN DAN BERKESAN

    Bagikan kepada teman-teman anda ...

    By Sr. Vero TMM

    Tanggal, 11 Maret 2013 tepat pukul 08.30 wit kami satu rombongan yakni : (Bapak Uskup,
    Pater Joned Saputra Pr, Sr. Vero Lamere TMM dan om Alo Robubun sang motoris) melaju dengan
    Speedboat 85 ‘kendaraan Uskup’ menuju ke Paroki-paroki di Wilayah Pantai Kasuari dalam rangka
    kunjungan Pastoral oleh Yang Mulia Bapak Uskup Keuskupan Agats-Asmat, Mgr. Aloysius
    Murwito OFM. Menurut rencana, kami akan bermalam di stasi Sagarei untuk pelayanan Misa disana,
    tetapi itulah rencana manusia yang kadang kalah meleset dari apa yang sudah direncanakan….
    Dalam perjalanan, kira-kira pukul 10.00 wit tiba-tiba speedboat mengalami gangguan mesin.
    Sambil terapung-apung di sungai, motoris dibantu oleh pastor Joned kemudian memeriksa dan
    membongkar mesin untuk mencari dimana letak kerusakan. Setelah selesai diperbaiki dan dibersikan
    dari kotoran, mesin dipasang kembali dan akhirnya bisa berjalan meskipun tidak selancar seperti
    semula. Menurut sang motoris, kemungkinan besar ada sesuatu yang tidak beres pada mesin tetapi
    tidak tahu persis apa yang menyebabkan sehingga speedboat seperti tidak bertenaga. Dengan penuh
    kesabaran, kami melaju ke kampung terdekat. Setibanya kami di kampung Warse, kami turun
    kedarat dijemput oleh masyarakat dan menghantar kami menuju ke Jew (rumah bujang) untuk
    beristirahat sebentar sambil menunggu mesinnya diperbaiki. Setelah dibongkar dan diperiksa dengan
    seksama kemudian diperbaiki tetapi hasilnya sama ‘kata orang Jawa : ‘sami mawon’ akhirnya om Alo
    sang motoris menelpon ke Agats supaya segera dibantu, puji Tuhan bahwa saat itu ada signal HP
    sehingga komunikasi dengan pihak bengkel keuskupan berjalan lancar. Setelah menunggu sekitar 3
    jam akhirnya tekhnisi keuskupan datang. Karena tidak memungkinkan melanjutkan perjalanan
    dengan menggunakan speedboat uskup, maka speedboat dibawa kembali ke Agats, sedangkan kami
    harus menunggu di Warse. Karena perbekalan kami ada di speedboat, maka saat itu kami menumpang
    di rumah Kepala Sekolah SD YPPK Warse. Disana kami bisa beristirahat sambil menikmati makan
    siang dan malam berupa mie rebus (makanan faforit saat pastoral).
    Warta Mediatrix Edisi Januari-April 2015 /Hal. 25
    Pekerjaan yang paling membosankan adalah ‘menunggu’ dan kami menunggu dengan
    penuh kesabaran, akhirnya tepat pukul 20.00 wit speedboat pengganti tiba di Warse. Kemudian kami
    melanjutkan perjalanan menuju Atsj dan berencana bermalam disana supaya esok hari bisa menuju
    Sagarei. Dalam kegelapan malam hanya ditemani dan diterangi lampu speedboat dan senter super
    terang milik pastor Joned Saputra Pr, kami melaju dengan kecepatan tinggi menuju Atsj yang
    biasanya bisa ditempuh dengan waktu setengah jam. Kami melaju dalam kegelapan malam melewati
    tanjung demi tanjung menuju Atsj. Kami mengalami kejadian aneh, dimana jalur yang begitu akrab
    dengan kami tiba-tiba seperti asing dan membuat kami salah arah. Bukannya menuju Atsj, tetapi
    speedboat malah mengarah ke Muara Sungai Siret yang pada saat itu mulai menampakkan keganasan
    ombaknya. Karena semakin larut kira-kira jam 23.00, Bapak Uskup mengajak kami mencari tempat
    yang aman dan tenang supaya bisa beristirahat, alias bermalam di hutan. Akhirnya kami masuk ke
    sungai kecil dan mengikat speedboat di batang pohon. Kami bermalam, tidur beralaskan sandaran
    kursi speedboat apa adanya sampai pagi, syukur kepada Sang Pencipta, meskipun sempat hujan deras
    dan digoyang ombak, saat itu tidak ada gangguan nyamuk dan buaya, sehingga bisa tertidur walau
    tidak senyaman dan seenak yang biasa tetapi tenang dan aman dalam naungan Kasih-Nya. Tepat
    pukul 05.45 wit, kami kembali melaju dengan speedboat menuju Atsj, disana kami disambut oleh
    Komunitas OSC Atsj yaitu : Fr. Ferdinand OSC, Pater Dedy OSC, Pater Anton OSC, dan Pater
    Hary Knol OSC, dengan ramah kami diterima dan dijamu oleh mereka. Melihat gejala alam yang
    tidak menentu, akhirnya Bapak Uskup memutuskan supaya kami kembali ke Agats karena beresiko
    tinggi melanjutkan perjalanan ke Pantai Kasuari dengan kondisi cuaca yang sangat buruk. Tepat
    pukul 10.00 wit, kami melaju dengan speedboat kembali ke Agats dan tiba dengan selamat tanpa
    kekurangan suatu apapun walau dilanda ombak yang dasyat dan ganas, angin kencang dan panas
    matahari yang semakin menyengat di kulit. Dormomoo and Tuhan Jesus sayang katong samua.
    Sekilas info ketika berpastoral di Tanah Lumpur yang penuh Mutiara Indah…Agats,13 Maret 2013

    PENGALAMAN MENJADI SUSTER TMM

    Bagikan kepada teman-teman anda ...


    ( oleh : Sr. Magdalena Folatfindu TMM )
    Saat terindah merenungkan perjalanan panggilan nan suci ini, pantas saya panjatkan
    puji syukur kepada Tuhan atas kasih setiaNya yang senantiasa menyertai saya hingga saat ini
    dan atas campur tangan-Nya dalam setiap peristiwa hidup saya. Benih panggilan yang Tuhan
    taburkan dalam keluarga melalui kedua orangtua saya telah bertumbuh dan berkembang
    sampai sekarang. Tak terasa kini 32 tahun saya jalani Hidup Membiara bersama teman
    seangkatan dalam panggilan khususnya dan Consuster umumnya.. Masih 8 tahun lagi saya
    bersama teman seangkatan akan merayakan 40 Tahun (Panca Windu ) Hidup Membiara.
    Dalam perjalanan panggilan selama ini saya sungguh merasakan kebahagiaan batin
    yang didasari relasi intens dengan Yesus melalui doa secara pribadi maupun bersama.
    Kebahagiaan itu terpancar dalam senyum saya, walau terkadang saya tampakkan senyum
    belimbing. Bagi saya pribadi sangat important sangat penting mempunyai kedekatan yang
    intens dengan Yesus melalui Perayaan Ekaristi, Adorasi sembah sujud kepada Sakramen Maha
    Kudus, doa Kerahiman Ilahi untuk selalu mohon kerahiman Hati Yesus atas segala dosa dan
    salah yang saya perbuat dan juga doa-doa yang lain. Jadi intinya hidup kita sebagai seorang
    Suster harus dilandasi dengan doa. Dan sebagai seorang Suster TMM yang menyandang nama
    Maria harus juga hidup seperti Maria. Yang saya perjuangkan terus menerus adalah berusaha
    agar mengikuti contoh dan teladan Bunda Maria yang pasrah pada kehendak Tuhan, rendah
    hati, sederhana dan gembira, peka dalam setiap situasi dan peristiwa, suka menghibur,
    menolong dan membahagiakan orang lain, positif thingking terhadap orang lain. Saya
    sungguh–sungguh merasakan doa saya selalu Yesus kabulkan, Yesus selalu peduli dan campur
    tangan dalam setiap peristiwa hidup saya sehingga saya menjalani hidup panggilan ini dengan
    cerah ceria dan masih setia sampai saat ini. Namun tidak selamanya saya berjalan di jalan yang
    mulus menyenangkan tetapi terkadang mencucurkan air mata melewati jalan yang terjal dan
    berliku-liku penuh kerikil-kerikil tajam serta terbentur dinding aneka ragam tantangan dan
    kesulitan.
    Warta Mediatrix Edisi Januari-April 2015 /Hal. 17
    Dalam perjalanan dari waktu ke waktu, saya ingin memaparkan percikan-percikan
    pengalaman saya sebagai seorang Suster TMM. Pada saat saya diterima mengikrarkan Kaul
    Pertama dalam Tarekat Maria Mediatrix, saya langsung ditempatkan di Komunitas TMM
    Ohoinol bersama seorang teman seangkatan yakni Sr. Willibrordi Leftungun TMM. Desa
    Ohoinol desa yang kecil mungil tetapi memberikan kebahagiaan dan makna tersendiri bagi saya
    secara pribadi dan menggugah hati saya untuk menciptakan sebuah puisi dengan judul
    “KEINDAHAN ALAM OHOINOL”. dan dimuat dalam majalah TMM tahun 1982 yang saat itu
    nama majalah “GABRIEL”. Alam Desa Ohoinol memang sungguh indah ketika pagi saat saya
    meditasi merasa seakan diiringi dengan musik instrumentalia siulan dan kicauan burung nan
    merdu yang sedang berterbangan diatas dahan sambil menyaksikan fajar mulai menyingsing di
    ufuk Timur, sangat menyenangkan dan memberikan kedamaian batin. Setelah dari Ohoinol saya
    dimutasikan ke Langgur untuk tugas belajar, dari Langgur ke Jakarta untuk tugas belajar, dari
    Jakarta ke Yogya untuk tugas belajar setelah selesai study dimutasikan ke Ambon langsung
    mulai berkarya untuk pertama kali dengan tugas sebagai (Sekpri) Sekretaris Pribadi Uskup
    Diosis Amboina Mgr. Andreas Sol MSC tahun 1991 kemudian lanjut sebagai Sekretaris Pribadi
    untuk Uskup Baru Mgr. P.C. Mandagi MSC tahun 1994. Pada tahun 1997 Wakil Pemimpin
    Umum saat itu Sr. Bernadetha Weleurat TMM meninggal dunia sehingga Sekretaris Tarekat Sr.
    Petra Orun TMM dipilih sebagai Wakil Pemimpin Umum dan saya menggantikannya sebagai
    Sekretaris Tarekat. Tahun 1999 saya diberi tugas belajar di Jerman di Gothe Institut Schwäbisch
    Hall di Stutgart. Setelah kembali ke Indonesia saya ditugaskan sebagai Ekonom Tarekat
    beberapa bulan menjelang Kapitel tahun 2001. Tahun 2002 saya ditugaskan bekerja di Crisis
    Center Keuskupan Amboina bersama P. Fred Sarkol MSC dan P. Agus Ulahayanan Pr. Tahun
    2004 saya ditugaskan membantu Uskup Emeritus Andreas Sol MSC di Perpustakaan Rumphius.
    Tahun 2009 saya ditugaskan menemani Pemimpin Umum Sr. Josephina Nurmalay TMM ke
    Jerman untuk kedua kalinya. Setelah kembali ke Indonesia tahun 2010 saya dimutasikan ke
    Komunitas TMM Agats Papua Selatan dan bertugas sebagai Sekretaris Pribadi Uskup
    Keuskupan Agats Mgr. Aloysius Murwito OFM.
    Warta Mediatrix Edisi Januari-April 2015 /Hal. 18
    Saya sungguh bahagia dan merasa mendapat banyak berkat karena dalam karya saya
    sebagian besar bekerja dengan para Uskup sebagai Sekpri Uskup. Dan tahun 2013 setelah
    Kapitel saya ditugaskan untuk membantu di Sekretariat Tarekat oleh Pemimpin Umum Baru Sr.
    Margarethis Kelen TMM. Ini sekilas pekerjaan saya selama ini, dan saya selalu punya prinsip
    ada tugas ada rahmat sehingga jenis pekerjaan apapun yang ditugaskan atau dipercayakan
    kepada saya tidak pernah saya tolak tetapi menerimanya dan melaksanakan dengan sepenuh hati,
    sesungguhnya aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataan-Mu. Bila disimak
    pengalaman-pengalaman saya sebagi seorang Suster TMM saya bagi menjadi 3 bagian yakni
    pengalaman di taman getsemani, pengalaman di gunung golgotha dan pengalaman di atas
    gunung Tabor. Bahwa saya bersyukur pernah mengalami pengalaman mirip pengalaman Yesus
    di Getsemani ditinggalkan sendirian menghadapi penderitaan, di golgota pernah mengalami
    dicacimaki, dihina, difitna, dilukai, dipukul, diadili bahkan hampir mengorbankan panggilan.
    Dalam perjalanan mengarungi samudera luas bersama Yesus dan teman seangkatan sering
    menghadapi gelombang yang tinggi dan ombak yang dasyat sampai mengempaskan saya dan
    teman-teman jatuh ke dalam laut dan kami menghadapinya dengan gaya kami masing-masing
    dan ada seorang teman seangkatan tenggelam hilang menjelang pesta Perak. Walaupun jatuh
    bangun silih berganti dalam kehidupan saya bersama teman seangkatan namun, Yesus selalu
    memberikan kekuatan bagi saya dan Yesus bersabda “ Jangan takut, Aku menyertai kamu
    sampai akhir zaman”. Bila saya mengalami kesulitan dan kesusahan saya hanya
    mengungkapkannya kepada Yesus dalam doa saya secara pribadi. Dalam mengikuti Yesus
    menjalani panggilan hidupku, banyak pengalaman dan peristiwa yang menyenangkan dan
    membahagiakan, pengalaman-pengalaman indah yang saya alami bersama Yesus di atas gunung
    Tabor yang membuat saya bahagia dalam panggilan, sehingga Motto Panggilan saya “TUHAN
    MEMBUAT SEGALANYA INDAH PADA WAKTUNYA”. Demikian percikan pengalaman
    saya sebagai seorang Suster TMM

    AKU INI HAMBA TUHAN TERJADILAH PADAKU MENURUT PERKATAAN-MU ITU. LUK 1: 38

    Bagikan kepada teman-teman anda ...

    ( By : Sr. Engelbertha Lamere TMM)
    Seruan Bunda Maria ini mengungkapkan iman yang mendalam. Ia mengetahui
    kehendak Allah yang memilih dirinya untuk menerima Kabar Gembira. Bunda Maria sadar
    bahwa Tuhan memilih dia untuk bekerja sama dalam karya keselamatan yang dirancang dan
    yang menjadi rencana Allah sendiri. Maria menerima tawaran dan tugas untuk menjadi Ibu
    Sang Juru Selamat dunia. Maria bersedia untuk mengandung dan melahirkan Yesus Sang
    Putera Allah. Maria ketika ditawari Allah untuk menjadi Ibu Sang Penebus yang adalah Cinta
    Allah dalam wujud Manusia, saat itulah Maria menyatakan dirinya sebagai pengantara rahmat
    cinta Hati Kudus Yesus. Maria menyatakan kesanggupannya bukan dengan mengandalkan
    kekuatan sendiri, melainkan kuasa dan kekuatan Sabda Allah yang menjadi manusia dalam
    rahimnya. Luk 1:26-38. Karena iman Maria, maka dia memperoleh kekuatan dan keberanian
    untuk menerima Sabda menjadi manusia oleh Allah dijadikan Ibu, sekaligus Pengantara Rahmat
    Cinta Penyelamatan Allah karena Allah sendiri adalah SETIA.
    Kesaksian Lukas dalam Injil menegaskan keyakinan bahwa Bunda Maria adalah seorang
    Perawan, baik dalam pengertian fisik/biologis (belum kawin) maupun dalam pengertian rohani
    (asli, utuh, tak bernoda/tak terjamah). Dan memang demikian bahwa Perawan itu dalam
    hidupnya sendiri menjadi teladan cinta kasih sebagai ibu yang harus menjiwai kita semua yang
    dalam misi kerasulan Gereja maupun Tarekat, kita ditugaskan untuk ikut serta bersama Maria
    mengandung dan melahirkan Yesus Sang Penyelamat manusia.
    Seperti Maria kita pun mendapat tawaran untuk ‘mengandung dan melahirkan Yesus’.
    Mengandung Yesus yakni menerima Yesus hadir dan tinggal dalam diri kita. Sebagai suster
    TMM kita juga mempunyai tugas untuk ‘Melahirkan Yesus’ yakni menghadirkan Yesus kepada
    sesama anggota TMM dalam komunitas, dan kepada umat/masyarakat melalui hidup dan
    karya kita. Kita menghadirkan Yesus melalui pewartaan dalam hidup kita, melalui tugas
    sebagai Pemimpin Komunitas, Pemimpin Karya, sebagai anggota dan lain sebagainya. Kita
    juga seperti Bunda Maria dengan percaya, berharap dan berpasrah pada kehendak dan
    campur tangan Allah dan senantiasa menyatakan dan membuktikan iman kita, kesediaan dan
    ketaatan serta kesetiaan kita untuk menanggapi panggilan dan tugas perutusan Allah melalui
    Tarekat dan dalam karya pengabdian kepada umat yang menjadi sasaran tugas perutusan
    kita.
    Namun kendala utama untuk ‘mengandung dan melahirkan atau menjadi pengantara bagi
    Yesus dan sesama dewasa ini ialah : kita sering menolak dan merasa diri tidak pantas atau tidak
    mampu.
    POJOK
    Warta Mediatrix Edisi Januari-April 2015 /Hal. 8
    Masalahnya adalah karena kita tidak mau menjadi ‘HAMBA’ bagi Tuhan untuk
    mengabdi dan melayani Yesus yang hadir dalam diri kita sendiri, dan orang lain
    disekitar kita. Pada zaman ini apakah kita bersedia menjadi Hamba bagi Yesus yang
    hadir dalam diri sesama, Yesus yang hadir dalam karya-karya kita, Yesus yang hadir
    dalam diri siapapun yang hidup dan tinggal berkarya bersama kita ??
    Jikalau kita mau menjadi ‘Hamba’ bagi Tuhan dan sesama maka ada Kiat-kiat Kitab
    Suci yang dapat membantu kita yaitu :

    1. Memiliki sikap Iman yang Kuat seperti Bunda Maria
    2. Memiliki sikap Taat-Setia (Lepas Bebas) seperti Bunda Maria
    3. Memiliki sikap Kerendahan Hati seperti Bunda Maria
    4. Memiliki sikap Keterbukaan Hati untuk menerima tawaran Allah seperti Bunda
      Maria
    5. Memiliki sikap Keberanian untuk mengambil resiko seperti Bunda Maria
    6. Memiliki sikap Pengorbanan yang tinggi seperti Bunda Maria
    7. Memiliki sikap Kesederhanaan dalam hidup seperti Bunda Maria
    8. Memiliki sikap Tahan Banting seperti Bunda Maria
    9. Memiliki sikap Kepasrahan diri seperti Bunda Maria
      Akhirnya sebagai suster TMM, marilah kita berjuang bersama Bunda Maria
      Pengantara Rahmat Allah bersama-sama menyeruhkan : ‘FIAT FOLUNTAS TUA’ agar
      melalui kita semua sebagai anggota TMM, dan melalui kesaksian hidup sehari-hari,
      banyak orang datang kepada Yesus untuk mengalami dan merasakan kasih, damai,
      sukacita dan kebahagiaan, kegembiraan serta keselamatan dari Allah…PER MARIAM
      AD JESUM.
      SEMOGA HARI Raya Kabar Sukacita ini membuka hati kita untuk semakin bersedia
      bekerja sama dengan Allah dalam karya keselamatan dunia dan demi karya
      pembangunan Kerajaan Allah bagi sesama….semoga demikian. Selamat Pesta… 
    Kirim Pesan
    1
    Tarekat Maria Mediatrix
    Halo. Selamat datang di Tarekat Maria Mediatrix.
    Ada yang bisa kami bantu?