PER MARIAM AD JESUM
SELAMAT JALAN KAKAKU TERSAYANG SR. ROSALIA SAKLIRESI TMM
‘Salib bagiku adalah sumber kekuatan’ sehingga derita dan pergumulan apapun harus dihadapi dengan senyum karena itu merupakan jalan terbaik bagiku menuju rumah Bapa di Surga…ade saya sakit, lidah pendek dan tidak bisa jalan karena kaki terasa berat melangkah, demikian kata-kata yang terlontar dari mulut Suster Rosalia Sakliresi TMM ketika kami menghubunginya via telpon pada tanggal, 30 April 2023, untuk memastikan mengapa Suster sebagai Pemimpin Wilayah Maluku Tengah tidak hadir dalam vigilih menjelang pesta Tarekat Maria Mediatrix (TMM) yang ke 96 tahun. Sedih ketika mendengar kalimat tersebut terlontar begitu saja bagai air mengalir dari mulutnya, kira-kira maksud dan tujuan apa, dada terasa sesak ketika ‘kata-kata yang terdengar di telinga’ sudah tidak jelas, sempat suster Rosalia menjelaskan kalau sakitnya tidak separah itu karena sudah sempat ke dokter di RST-Ambon dan menurut diagnose dokter tidak ada penyakit, hanya menjadi tanda heran kenapa sampai tidak bisa berjalan dan lidah terasa pendek dan bicara sudah tidak jelas, sontak saja pikiran jadi kacau dan penuh tanya ‘kakaku ini sakit apa sebenarnya’ kenapa bicaranya tidak jelas ? kemarin terlihat masih segar bugar dan semangat dalam bekerja di kantor! demikian batinku bertanya-tanya tanpa jawaban yang pasti. Hari demi hari pun berlalu tanpa terbesit sedikitpun tentang sakit yang dialami suster Rosalia Sakliressi TMM karena tidak ada rasa curiga sedikitpun dari kami sebagai adik, kakak, teman, dan sahabat dalam persaudaraan Tarekat Maria Mediatrix (TMM). Dalam diam ku temukan jawaban ‘ternyata apa yang keluar dari mulutnya keluar dari hatinya yang terdalam, bahwa sakit adalah jalan untuk bertemu dengan Dia Sang pemberi kehidupan, maka apapun yang dialami, dirasakan dan dideritanya dipikulnya sendiri tanpa membebani konsusternya yang lain. Dihadapi semuanya dengan tabah dan tanpa keluh sehingga berita kematiannya pun menggemparkan setiap orang yang dekat dan kenal dengannya.
Nasib berkata lain…..!! Hidup dan Matiku dalam tangan Tuhan Sang Pemberi Kehidupan.
Tepat pukul 02.30 wit ‘dini hari’ penghuni rumah biara pusat-Generalat TMM dikejutkan dengan berita duka dari ibu Lia ‘staf Perwakilam Yayaysan Bintang Timur Ambon’ bahwa ‘Suster Rosalia Sakliresi TMM’ telah dipanggil pulang oleh Sang Pemilik Kehidupan ke pangkuan abadi di Surga tepat pukul 00.05 wit di rumah sakit dr. Leimena Ambon. Sungguh memiluhkan dan sangat menyayat hati, antara sadar dan tidak sadar karena diliputi rasa kantuk dan kurang percaya adanya berita ini, membuat kami para Suster penghuni Generalat diam membisu, terpaku bagai patung tak bernyawa, lima menit kemudian kami disadarkan dengan tangisan dan rintihan seekor anjing peliharaan bernama ‘MOI’ anjing kesayang Suster Rosalia Sakliresi TMM, betapa gelisanya si Moi yang ingin menyampaikan sesuatu kepada kami, rintihan suaranya membuat kami serentak sadarkan diri dan menangis terseduh-seduh bahwa, Suster Rosa ‘sapaan sayang’ telah tiada, dia telah pergi untuk selamanya, dia pergi meninggalkan kita semua untuk selamanya. Kaka, kepergianmu begitu cepat, tanpa pesan dan kesan sedikitpun, antara percaya dan tidak percaya bahwa secepat itu engkau pergi menghadap Sang pencipta. Jazatmu terbujur kaku, dan diam membisu didepanku, membuatku sadar bahwa hidup ini terasa pendek dan sangat singkat bagaikan kembang yang mekar diwaktu pagi dan layu diwaktu petang.
Nama Permandian : YULIANA SAKLIRESSY
Nama Suster : SR. ROSALIA SAKLIRESSY TMM
Tempat/Tgl Lahir : WOWONDA, 13 FEBRUARI 1961
Sr. Rosalia, lahir sebagai anak ke 6 dari 9 bersaudara, dari pasangan, bapak Linus Sakliressy dan mama Agustina Sarbunan.
B. RIWAYAT PANGGILAN :
Keinginan dan kerinduan nona Yuliana Sakliressy, untuk mengikuti Kristus secara dekat sebagai seorang Biarawati, lahir dari pengalaman iman keluarga yang kemudian ditumbuhkembangkan dan diwujudkan didalam dan melalui Tarekat Maria Mediatrix.
Ia menjalani masa Aspiran pada bulan Juni, tahun 1984, masa Postulan: 07 Desember 1984 dan masa Novisiat: 1985-1986
Ia mengikrarkan Profesi Pertama dalam Tarekat Maria Mediatrix pada tanggal: 08 Desember 1987 dengan Mottonya: Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataan-Mu.
Ia mengikrarkan Kaul Kekal sebagai Anggota Defenitif dalam Tarekat Maria Mediatrix pada tanggal: 08 Desember 1997
Merayakan pesta Perak 25 tahun membiara pada tangggal, 08 Desember 2012.
C. RIWAYAT PENDIDIKAN
D. RIWAYAT PEKERJAAN
Sesudah menyelesaikan pendidikan dan pembinaan dasar di (Novisiat), Sr. Rosalia Sakliresi TMM, (Almarhumah) di tugaskan di Komunitas TMM Yuniorat Kudamati sebagai tenaga pengajar di TK Maria Mediatrix Ambon pada tahun 1987-1988.
Pada tahun 1988 sampai 1990 bertugas di komunitas TMM Masohi sebagai tenaga pengajar di TK dan karya pastoral.
Pada tahun 1990 sampai 1991 bertugas di komunitas TMM Wayula-Buru Utara Barat sebagai: Tenaga Pengajar di SD dan Karya Pastoral.
Pada tahun 1991-1993 bertugas di Komunitas TMM Langgur, sebagai mahasisa di IPI Langgur.
Pada tahun 1994-1997 bertugas di Komunitas TMM Puruk Cahu Kalimantan Tengah sebagai tenaga pastoral.
Pada tahun 1998-2000 Tarekat memberikan tugas studi lanjut di AKI Widya Yuwana di Madiun-Jawa Timur.
Pada tahun 2000-2001 bertugas sebagai tenaga Pembina di komunitas bina Novisiat TMM Wayare dan mengajar di SD Negeri Kudamati.
Pada tahun 2001-2005 bertugas di komunitas TMM Benteng Atas, sebagai Pemimpin komunitas Bina Yuniorat dan mengajar di SD Negeri Kudamati.
Pada tahun 2005-2007 bertugas di komunitas TMM Kudamati sebagai tenaga pengajar di SD Negeri Kudamati.
Pada tahun 2007-2008 mendapat tugas baru sebagai staf pembina Postulan di Benteng.
Pada tahun 2008-2009 diangkat sebagai Magistra di komunitas bina Postulan di Wayare.
Pada tahun 2010-2023 Suster bertugas sebagai Kepala Panti Asuhan Maria Mediatrix Kudamati.
Pada tahun 2010-2016 bertugas di komunitas TMM Kudamati sebagai staf pengajar di SMA Maria Mediatrix Ambon, Pemimpin Komunitas dan Pemimpin Wilayah Maluku Tengah.
Pada tahun 2017-2022 diangkat sebagai Kepala SMA Maria Mediatrix Ambon dan Pemimpin wilayah Maluku Tengah.
Pada bulan September tahun 2022 diangkat oleh Pimpinan TMM sebagai Ketua Yayasan Bintang Timur Ambon.
23 diangkat oleh Pimpinan Umum Tarekat dalam jabatan sebagai Kepala Panti Asuhan Maria Mediatrix Kudamati,
E. AKHIR HIDUP
Sr. Rosalia Sakliresi TMM selama masa hidupnya, khususnya dalam menjalankan tugas dan pekerjaan yang diembankan Tarekat, Almaruhmah dikenal sebagai seorang pribadi yang tegas, disiplin, murah senyum, tekun, setia dan mempunyai semangat doa dan pengorbanan yang sangat tinggi. Ia selalu menampakan kekhasannya sebagai seorang Suster TMM yang selalu senyum, ramah, baik hati kepada sesama saudara dalam Tarekat maupun kepada siapa saja yang ia layani, secara khusus kepada anak-anak Panti Asuhan yang ia layani.
Hari Selasa tanggal, 02 Mei 2023 dihantar ke rumah sakit Ottoquiq-Passo karena kondisi sakit yang diderita. Karena kondisinya semakin menurun maka dirujuk ke RSUP dr. Leimena-Ambon untuk penangan lanjutan. Akhirnya Sr. Rosalia Sakliresi TMM menghembuskan nafasnya yang terakhir pada tanggal, 04 Mei 2023 pukul, 00.05 wit, di rumah sakit dr. Lenimena-Ambon, dalam usia 62 tahun, 2 bulan, 4 hari.
Dan akhirnya, kami mengucapkan SELAMAT JALAN SUSTER menuju Rumah Bapa. Kami mengiringi kepergian Suster dengan doa-doa kami, semoga Sang mempelai Kristus sumber kasih dan kehidupan menjemput Suster untuk menikmati keselamatan dan kebahagiaan di surga. Doakan kami yang masih berziarah di dunia ini.
Ambon, 06 Mei 2023.
Pendahuluan
Sejak tahun 1905 Misi Katolik secara institusi/lembaga menginjakkan kaki di selatan Papua lebih khusus Merauke (Buti-Wendu). Masyarakat Marind menerima Yesus (Amai), lewat pewartaan para Misionaris Hati Kudus. Dari Merauke, tersebarlah berita keselamatan (injil) di selatan Papua (Asmat, Boven dan Mapi). Ada begitu banyak karya Misionaris Hati Kudus yang melekat dalam diri manusia Marind-Anim (manusia sejati), baik karya; pendidikan, kesehatan, penggembalaan dan pelatihan. Hal ini yang menjadi tuturan sejarah bagi masyarakat Marind dari generasi ke generasi. Saat ini, Misionaris telah pergi, mereka telah berhasil dalam karya pastoralnya, baik dalam bidang pendidikan, kesehatan dan memanusiakan manusia Marind. Tentunya ada begitu banyak bibit yang telah ditabur oleh para Misionaris, buktinya adalah lahir para tenaga pastoral yang melanjutkan karya Misionaris. Lewat catatan para Misionaris akan sulitnya berpastoral di wilayah selatan Papua, menjadi acuan bagi tenaga pastoral sekarang.
Dipanggil untuk menjadi seorang tenaga pastoral tidaklah mudah. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat kesulitan, baik medan yang menantang, karakter umat yang beragam dan situasional komunitasi yang dihadapi. Mengingat kegiatan berpastoral adalah karya penggembalaan. Yang mana, lewat pengukuhan, seorang tenaga pastoral mengemban tugas penggembalaan sejauh yang diharpakan oleh Gereja Lokal. Kesetiaan seorang tenaga pastoral teruji ketika ia harus hidup dan menyatu dengan umat yang digembalakan/dilayani.
Sejak ditugaskan oleh tarekat untuk berpastoral di tanah datar sejauh mata memandang, di ufuk timur nusantara, ya tepatnya di tanah Malind (Marind) Merauke Papua Selatan. Pada tahun 2012, Saya diberikan kesempatan untuk menempuh pendidikan sebagai tenaga katekis-pastoral di Sekolah Tinggi Katolik Santo Yakobus Merauke. Kurang lebih 4 (empat) tahun saya menyelesaikan pendidikan dan diwisudakan pada tahun 2016 dengan gelar Sarjana Pendidikan (SPd). Ada begitu banyak kisah yang dialami dan dilalui. Ada canda dan tawa, ada sedih dan haru, ada suka dan duka. Semua menyatuh dalam diri, dan dibalut dalam nuansa kegembiraan yang sulit diterawang. Walaupun sulit, namun cinta yang menembus sekat-sekat pemisah, telah menjadi motivasi dan dasar pelayanan kepada mereka yang memerlukan pelayanan. Manusia Malind-Anim adalah subjek dalam pelayanan saya. Mereka terbagi dalam 3 (tiga) sub suku besar, yakni: Marind Dek/Pantai, Marind Kanum dan Marind Yeinan. Ketiga Sub Suku ini yang mendiami wilayah Merauke. Masyarakat Pinggiran Pantai (Marind Pantai), wilayah Darat (Kanum) pesisir Kampung Wasur menuju Sota, dan wilayah bukit Erambu-Bupul-Muting (Marind Yeinan). Selain 3 suku besar ini, ada juga Suku Marind Pulau (Kimam). Inilah gambaran wilayah pastoral dan karakter subjek pastoral yang saya layani.
Reksa Pastoral
Dalam tugas dan pelayanan, saya diberikan kesempatan untuk menjadi tenaga pastoral di Paroki Kristus Raja Mopah Lama. Paroki ini adalah salah satu dari 9 Paroki di wilayah Kevikepan Merauke. Paroki ini memiliki wilayah/stasi yang menjangkau 3 sub suku Marind yang disebutkan. Mulai dari wilayah Mopah (Marind Pantai) sampai wilayah Yanggandur-Sota (Kanum-Yeinan). Dengan jumlah stasi adalah 6 stasi.
Ada begitu banyak karya dan pelayanan yang telah saya lakukan dalam tugas sebagai tenaga pastoral di wilayah Malind Kesukupan Agung Merauke, yakni:
Selain itu, selama menempuh pendidikan di lembaga STK-Santo Yakobus Merauke, saya juga menjadi petugas Pastoral pada saat kegitan Asistensi Paskah dan Natal, serta wikend yang diselenggarakan oleh lembaga. Kegiatan-kegiatan ini menjadi syarat saat wisuda nanti. Dengan asistensi seorang tenaga Pastoral akan memiliki pengalaman guna menjadi bekal dalam tugas perutusannya dikemudian hari.
Reksa pastoral yang saya jalani di Paroki Mopah Lama dan beberapa Paroki lain dalam Asistensi (Natal-Paskah), merupakan kegembiraan dan harapan saya. Mengingat mereka yang terlupakan, mereka yang menderita, merupakan penderitaan bagi Kristus juga (LG). Sebagai Murid Kristus, sudah layak dan pantas untuk melayani umat Allah di wilayah pinggiran, pedesaan dan pedalaman. Walaupun diterjang hujan dan badai, saya tetap siap melayani.
Penutup
Menjadi seorang tenaga pastoral bukan kebetulan atau keterpaksaan, tetapi lebih dari itu yakni sebuah panggilan. Panggilan Allah kepada mereka yang dipilih untuk menjadi saksi dan pemegang berita keselamatan. Tentu menjadi petugas pastoral tidaklah mudah, sehingga dengan berlandaskan pada doa dan ketekunan, menjadi spirit utama bagi seorang pewarta. Mengingat tenaga pastoral adalah ‘tim sukses Kristus’. Berbeda dengan tim-tim yang lain. Tidak ada tujuan duniawi (kekayaan) yang diperoleh dari hasil sebagai tenaga pastoral, mungkin cacian, hinaan, bahkan kematian yang siap diterima oleh sang pewarta. Hal ini, menjadi boomerang bagi sekian banyak orang untuk mengentikan langkah menjadi tenaga pastoral.
Harapan dari seorang tenaga pastoral adalah; menemukan jiwa-jiwa yang tersesat, jiwa-jiwa yang jauh dari Tuhan, sehingga mereka akan diantar kembali kepadaNya. Inilah tujuan utama dalam pewartaan. Tenaga pastoral dikuatkan dengan Sabda Tuhan dalam Matius 6:33-34 ‘carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaranNya, maka semuanya itu ditambahkan kepadamu’. Selain itu, Injil Lukas 10:20 ‘bersukacitalah karena namamu telah terdaftar di surga’.
Dasar Firman ini, telah melebur dalam diri saya, sehingga dalam karya pastoral saya di Tanah Malind, berjalan dengan baik. Ada beberapa hal yang menguatkan diri saya apabila mengalami masalah, yakni:
Tiga hal ini, menjadi kunci keberhasilan saya dalam karya pastoral di tanah datar Malind Keuskupan Agung Merauke. Saya selalu merefleksikan perkataan dari pendiri tarekat (Mgr. Yohanes Aerts) ‘Demi Kristus raja Kita, jadilah’. Lewat permenungan ini, saya mengambil simpulan bahwa segalah sesuatu yang saya laksanakan hanya kepada Kristus yang telah menebus dosa-dosa saya. Sehingga segalah sesuatu yang telah saya rencanakan akan ‘terjadi’ sesuai dengan firmanNya.
Oleh: Sr. Tarsisia Bauw, TMM