AKU INI HAMBA TUHAN TERJADILAH PADAKU MENURUT PERKATAAN-MU ITU. LUK 1: 38

Bagikan kepada teman-teman anda ...

( By : Sr. Engelbertha Lamere TMM)
Seruan Bunda Maria ini mengungkapkan iman yang mendalam. Ia mengetahui
kehendak Allah yang memilih dirinya untuk menerima Kabar Gembira. Bunda Maria sadar
bahwa Tuhan memilih dia untuk bekerja sama dalam karya keselamatan yang dirancang dan
yang menjadi rencana Allah sendiri. Maria menerima tawaran dan tugas untuk menjadi Ibu
Sang Juru Selamat dunia. Maria bersedia untuk mengandung dan melahirkan Yesus Sang
Putera Allah. Maria ketika ditawari Allah untuk menjadi Ibu Sang Penebus yang adalah Cinta
Allah dalam wujud Manusia, saat itulah Maria menyatakan dirinya sebagai pengantara rahmat
cinta Hati Kudus Yesus. Maria menyatakan kesanggupannya bukan dengan mengandalkan
kekuatan sendiri, melainkan kuasa dan kekuatan Sabda Allah yang menjadi manusia dalam
rahimnya. Luk 1:26-38. Karena iman Maria, maka dia memperoleh kekuatan dan keberanian
untuk menerima Sabda menjadi manusia oleh Allah dijadikan Ibu, sekaligus Pengantara Rahmat
Cinta Penyelamatan Allah karena Allah sendiri adalah SETIA.
Kesaksian Lukas dalam Injil menegaskan keyakinan bahwa Bunda Maria adalah seorang
Perawan, baik dalam pengertian fisik/biologis (belum kawin) maupun dalam pengertian rohani
(asli, utuh, tak bernoda/tak terjamah). Dan memang demikian bahwa Perawan itu dalam
hidupnya sendiri menjadi teladan cinta kasih sebagai ibu yang harus menjiwai kita semua yang
dalam misi kerasulan Gereja maupun Tarekat, kita ditugaskan untuk ikut serta bersama Maria
mengandung dan melahirkan Yesus Sang Penyelamat manusia.
Seperti Maria kita pun mendapat tawaran untuk ‘mengandung dan melahirkan Yesus’.
Mengandung Yesus yakni menerima Yesus hadir dan tinggal dalam diri kita. Sebagai suster
TMM kita juga mempunyai tugas untuk ‘Melahirkan Yesus’ yakni menghadirkan Yesus kepada
sesama anggota TMM dalam komunitas, dan kepada umat/masyarakat melalui hidup dan
karya kita. Kita menghadirkan Yesus melalui pewartaan dalam hidup kita, melalui tugas
sebagai Pemimpin Komunitas, Pemimpin Karya, sebagai anggota dan lain sebagainya. Kita
juga seperti Bunda Maria dengan percaya, berharap dan berpasrah pada kehendak dan
campur tangan Allah dan senantiasa menyatakan dan membuktikan iman kita, kesediaan dan
ketaatan serta kesetiaan kita untuk menanggapi panggilan dan tugas perutusan Allah melalui
Tarekat dan dalam karya pengabdian kepada umat yang menjadi sasaran tugas perutusan
kita.
Namun kendala utama untuk ‘mengandung dan melahirkan atau menjadi pengantara bagi
Yesus dan sesama dewasa ini ialah : kita sering menolak dan merasa diri tidak pantas atau tidak
mampu.
POJOK
Warta Mediatrix Edisi Januari-April 2015 /Hal. 8
Masalahnya adalah karena kita tidak mau menjadi ‘HAMBA’ bagi Tuhan untuk
mengabdi dan melayani Yesus yang hadir dalam diri kita sendiri, dan orang lain
disekitar kita. Pada zaman ini apakah kita bersedia menjadi Hamba bagi Yesus yang
hadir dalam diri sesama, Yesus yang hadir dalam karya-karya kita, Yesus yang hadir
dalam diri siapapun yang hidup dan tinggal berkarya bersama kita ??
Jikalau kita mau menjadi ‘Hamba’ bagi Tuhan dan sesama maka ada Kiat-kiat Kitab
Suci yang dapat membantu kita yaitu :

  1. Memiliki sikap Iman yang Kuat seperti Bunda Maria
  2. Memiliki sikap Taat-Setia (Lepas Bebas) seperti Bunda Maria
  3. Memiliki sikap Kerendahan Hati seperti Bunda Maria
  4. Memiliki sikap Keterbukaan Hati untuk menerima tawaran Allah seperti Bunda
    Maria
  5. Memiliki sikap Keberanian untuk mengambil resiko seperti Bunda Maria
  6. Memiliki sikap Pengorbanan yang tinggi seperti Bunda Maria
  7. Memiliki sikap Kesederhanaan dalam hidup seperti Bunda Maria
  8. Memiliki sikap Tahan Banting seperti Bunda Maria
  9. Memiliki sikap Kepasrahan diri seperti Bunda Maria
    Akhirnya sebagai suster TMM, marilah kita berjuang bersama Bunda Maria
    Pengantara Rahmat Allah bersama-sama menyeruhkan : ‘FIAT FOLUNTAS TUA’ agar
    melalui kita semua sebagai anggota TMM, dan melalui kesaksian hidup sehari-hari,
    banyak orang datang kepada Yesus untuk mengalami dan merasakan kasih, damai,
    sukacita dan kebahagiaan, kegembiraan serta keselamatan dari Allah…PER MARIAM
    AD JESUM.
    SEMOGA HARI Raya Kabar Sukacita ini membuka hati kita untuk semakin bersedia
    bekerja sama dengan Allah dalam karya keselamatan dunia dan demi karya
    pembangunan Kerajaan Allah bagi sesama….semoga demikian. Selamat Pesta… 