TAREKAT MARIA MEDIATRIX

PER MARIAM AD JESUM

BERPASTORAL DI TANAH MALIND KEUSKUPAN AGUNG MERAUKE

Bagikan kepada teman-teman anda ...

Pendahuluan

Sejak tahun 1905 Misi Katolik secara institusi/lembaga menginjakkan kaki di selatan Papua lebih khusus Merauke (Buti-Wendu). Masyarakat Marind menerima Yesus (Amai), lewat pewartaan para Misionaris Hati Kudus. Dari Merauke, tersebarlah berita keselamatan (injil) di selatan Papua (Asmat, Boven dan Mapi). Ada begitu banyak karya Misionaris Hati Kudus yang melekat dalam diri manusia Marind-Anim (manusia sejati), baik karya; pendidikan, kesehatan, penggembalaan dan pelatihan. Hal ini yang menjadi tuturan sejarah bagi masyarakat Marind dari generasi ke generasi. Saat ini, Misionaris telah pergi, mereka telah berhasil dalam karya pastoralnya, baik dalam bidang pendidikan, kesehatan dan memanusiakan manusia Marind. Tentunya ada begitu banyak bibit yang telah ditabur oleh para Misionaris, buktinya adalah lahir para tenaga pastoral yang melanjutkan karya Misionaris. Lewat catatan para Misionaris akan sulitnya berpastoral di wilayah selatan Papua, menjadi acuan bagi  tenaga pastoral sekarang.

Dipanggil untuk menjadi seorang tenaga pastoral tidaklah mudah. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat kesulitan, baik medan yang menantang, karakter umat yang beragam dan situasional komunitasi yang dihadapi. Mengingat kegiatan berpastoral adalah karya penggembalaan. Yang mana, lewat pengukuhan, seorang tenaga pastoral mengemban tugas penggembalaan sejauh yang diharpakan oleh Gereja Lokal. Kesetiaan seorang tenaga pastoral teruji ketika ia harus hidup dan menyatu dengan umat yang digembalakan/dilayani.

Sejak ditugaskan oleh tarekat untuk berpastoral di tanah datar sejauh mata memandang, di ufuk timur nusantara, ya tepatnya di tanah Malind (Marind) Merauke Papua Selatan.  Pada tahun 2012, Saya diberikan kesempatan untuk menempuh pendidikan sebagai tenaga katekis-pastoral di Sekolah Tinggi Katolik Santo Yakobus Merauke. Kurang lebih 4 (empat) tahun saya menyelesaikan pendidikan dan diwisudakan pada tahun 2016 dengan gelar Sarjana Pendidikan (SPd).  Ada begitu banyak kisah yang dialami dan dilalui. Ada canda dan tawa, ada sedih dan haru, ada suka dan duka. Semua menyatuh dalam diri, dan dibalut dalam nuansa kegembiraan yang sulit diterawang. Walaupun sulit, namun cinta yang menembus sekat-sekat pemisah, telah menjadi motivasi dan dasar pelayanan kepada mereka yang memerlukan pelayanan. Manusia Malind-Anim adalah subjek dalam pelayanan saya. Mereka terbagi dalam 3 (tiga) sub suku besar, yakni: Marind Dek/Pantai, Marind Kanum dan Marind Yeinan. Ketiga Sub Suku ini yang mendiami wilayah Merauke. Masyarakat Pinggiran Pantai (Marind Pantai), wilayah Darat (Kanum) pesisir Kampung Wasur menuju Sota, dan wilayah bukit Erambu-Bupul-Muting (Marind Yeinan). Selain 3 suku besar ini, ada juga Suku Marind Pulau (Kimam). Inilah gambaran wilayah pastoral dan karakter subjek pastoral yang saya layani.

Reksa Pastoral

Dalam tugas dan pelayanan, saya diberikan kesempatan untuk menjadi tenaga pastoral di Paroki Kristus Raja Mopah Lama. Paroki ini adalah salah satu dari 9 Paroki di wilayah Kevikepan Merauke. Paroki ini memiliki wilayah/stasi yang menjangkau 3 sub suku Marind yang disebutkan. Mulai dari wilayah Mopah (Marind Pantai) sampai wilayah Yanggandur-Sota (Kanum-Yeinan). Dengan jumlah stasi adalah 6 stasi.

  Ada begitu banyak karya dan pelayanan yang telah saya lakukan dalam tugas sebagai tenaga pastoral di wilayah Malind Kesukupan Agung Merauke, yakni:

  1. Penggembalaan sebagai bentuk pembinaan, yaitu tugas membentuk watak seseorang dan mendidik mereka menjadi murid Kristus yang baik. 
  2. Penggembalaan sebagai pemberitaan firman Allah melalui pertemuan antar pribadi, kelompok kecil, walaupun juga dilakukan dalam khotbah dan liturgi. 
  3. Penggembalaan sebagai pelayanan yang berhubungan dengan sakramen. 
  4. Penggembalaan sebagai pelayanan penyembuhan, yaitu pelayanan rohani yang mengakibatkan penyembuhan fisik, dan lain-lain.
  5. Penggembalaan adalah pelayanan kepada masyarakat, yaitu pelayanan sosial dan pelayanan.
  6. Penggembalaan sebagai pelayanan dimana manusia yang terlibat dalam interaksi menantikan dan menerima kehadiran dan partisipasi Tuhan Allah. 
  7. Penggembalaan sebagai sebagai konseling pastoral yang menggunakan teknik-teknik khusus (ilmu-ilmu humaniora) khususnya psikologi.
  8. Pastoral care pemeliharaan rohani dari golongan-golongan yang memerlukan perhatian khusus, misalnya, pastoral care untuk orang sakit. Di rumah sakit, mereka sudah  menerima perawatan secara jasmani.

    Selain itu, selama menempuh pendidikan di lembaga STK-Santo Yakobus Merauke, saya juga menjadi petugas Pastoral pada saat kegitan Asistensi Paskah dan Natal, serta wikend yang diselenggarakan oleh lembaga. Kegiatan-kegiatan ini menjadi syarat saat wisuda nanti. Dengan asistensi seorang tenaga Pastoral akan memiliki pengalaman guna menjadi bekal dalam tugas perutusannya dikemudian hari.

    Reksa pastoral yang saya jalani di Paroki Mopah Lama dan beberapa Paroki lain dalam Asistensi (Natal-Paskah), merupakan kegembiraan dan harapan saya. Mengingat mereka yang terlupakan, mereka yang menderita, merupakan penderitaan bagi Kristus juga (LG). Sebagai Murid Kristus, sudah layak dan pantas untuk melayani umat Allah di wilayah pinggiran, pedesaan dan pedalaman. Walaupun diterjang hujan dan badai, saya tetap siap melayani.

    Penutup

    Menjadi seorang tenaga pastoral bukan kebetulan atau keterpaksaan, tetapi lebih dari itu yakni sebuah panggilan. Panggilan Allah kepada mereka yang dipilih untuk menjadi saksi dan pemegang berita keselamatan. Tentu menjadi petugas pastoral tidaklah mudah, sehingga dengan berlandaskan pada doa dan ketekunan, menjadi spirit utama bagi seorang pewarta. Mengingat tenaga pastoral adalah ‘tim sukses Kristus’. Berbeda dengan tim-tim yang lain. Tidak ada tujuan duniawi (kekayaan)  yang diperoleh dari hasil sebagai tenaga pastoral, mungkin cacian, hinaan, bahkan kematian yang siap diterima oleh sang pewarta. Hal ini, menjadi boomerang bagi sekian banyak orang untuk mengentikan langkah menjadi tenaga pastoral.

    Harapan dari seorang tenaga pastoral adalah; menemukan jiwa-jiwa yang tersesat, jiwa-jiwa yang jauh dari Tuhan, sehingga mereka akan diantar kembali kepadaNya. Inilah tujuan utama dalam pewartaan. Tenaga pastoral dikuatkan dengan Sabda Tuhan dalam Matius 6:33-34 ‘carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaranNya, maka semuanya itu ditambahkan kepadamu’. Selain itu, Injil Lukas 10:20 ‘bersukacitalah karena namamu telah terdaftar di surga’.

    Dasar Firman ini, telah melebur dalam diri saya, sehingga dalam karya pastoral saya di Tanah Malind, berjalan dengan baik. Ada beberapa hal yang menguatkan diri saya apabila mengalami masalah, yakni:

    1. Selalu bertekun dalam doa; seorang petugas pastoral sebelum dan sesudah melayani, maka ia harus memiliki watu yang cukup dengan Kristus. Waktu itu digunakan sebagai wadah untuk berdialog dengan Tuhan yang telah memilihNya.
      1. Menghindari sifat sombong; kesombongan adalah kunci kehancuran dan akar permasalahan. Apabila seorang tenaga pastoral menganggap dirinya hebat, maka ia akan jatuh dalam karya dan pelayanan.
      1. Kembali pada Misi; lewat catatan Misionaris, saya meyakini sungguh akan tujuan yang hendak dicapai (penyelamatan jiwa), oreantasi pastoral saya adalah pelayanan dan bukan hal lain.

    Tiga hal ini, menjadi kunci keberhasilan saya dalam karya pastoral di tanah datar Malind Keuskupan Agung Merauke. Saya selalu merefleksikan perkataan dari pendiri tarekat (Mgr. Yohanes Aerts) ‘Demi Kristus raja Kita, jadilah’. Lewat permenungan ini, saya mengambil simpulan bahwa segalah sesuatu yang saya laksanakan hanya kepada Kristus yang telah menebus dosa-dosa saya. Sehingga segalah sesuatu yang telah saya rencanakan akan ‘terjadi’ sesuai dengan firmanNya.

    Oleh: Sr. Tarsisia Bauw, TMM

    SEJARAH BERDIRINYA SMP NASKAT MARIA MEDIATRIX – AMBON

    Bagikan kepada teman-teman anda ...

    Ditulis oleh : SR. EDITHA, TMM

    SMP Naskat Maria Mediatrix-Ambon, merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berdiri di Kota Ambon, sejak tahun 1989 dengan nama SMP Katolik II Ambon, di bawah naungan Yayasan Santa Teresia, milik Keuskupan Amboina. Dalam proses perkembangannya, berdasarkan surat izin menyelenggarakan pendidikan atas SMP Katolik II – Ambon, oleh Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Depdikbud Propinsi Maluku, Nomor : 36/I. 17/M/90, Tertanggal       15 Juni 1990 maka Yayasan Santa Theresia mengeluarkan surat keputusan,  Nomor : 019/YT/IM/KA/VI/1990, Tentang izin menerima siswa baru, pada tahun ajaran 1990/1991. Melihat kondisi demikian, Tarekat Maria Mediatrix (TMM), berusaha untuk mendirikan sebuah lembaga yaitu yayasan. Akhirnya, Tarekat Maria Mediatrix berhasil mendirikan sebuah yayasan di Kota Ambon dengan  nama Yayasan Bintang Timur dengan       Akte Notaris Nomor 5,Tanggal 1 April 1989.

    Dengan melihat bahwa Tarekat Maria Mediatrix telah mendirikan Yayasan Bintang Timur maka Yayasan Santa Theresia, melalui Surat Keputusan Ketua Yayasan,                 Nomor : 121/Kpts. YT/VI/1990, Tentang Penyerahan Secara Penuh, sekolah-sekolah      asuhan Yayasan Santa Theresia, Keuskupan Amboina dalam wilayah Soakacindan Benteng, yang terletak di Jl. Dr. Malaihollo – Kecamatan Nusaniwe, yang meliputi :                                        Sekolah Taman Kanak-Kanak Xaverius B dan Taman Kanak-Kanak Xaverius C,                           Sekolah Dasar Xaverius D1 dan Xaverius D2 serta SMP Katolik II  di Ambon,telah menjadi milik secara penuh oleh Yayasan Bintang Timur.

    Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Yayasan Santa Theresia tersebut  maka selanjutnya, Ketua Yayasan Bintang Timur, menerbitkan Surat Keputusan ,Nomor : 011/Kpts. YBT/KA. TMM/1990, Tentang :

    1. Membatalkan/menghapuskan nama Xaverius yang dipakai oleh sekolah-sekolah di bawah asuhan Yayasan Bintang Timur.
    2. Terhitung mulai : tanggal 01 Oktober 1990, sekoah – sekolah yang berada di bawah asuhan Yayasan Bintang Timur, mulai mempergunakan nama baru yakni :
    1. TK Xaverius B ganti nama menjadi TK Maria Mediatrix I.
    2. TK Xaverius C ganti nama menjadi TK Maria Mediatrix II.
    3. SD Xaverius D1 ganti nama menjadi SD Naskat Maria Mediatrix I.
    4. SD Xaverius D2 ganti nama menjadi SD Naskat Maria Mediatrix II.
    5. SMP Katolik II ganti nama menjadi SMP Naskat Maria Mediatrix.

    Selanjutnya Yayasan Bintang Timur, dalam Surat No. 039/YB/KA- TMM/91, tertanggal 22 Juli 1991, mengajukan permohonan perubahan nama sekolah-sekolah di bawah naungan Yayasan Bintang Timur – Ambon, kepada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kantor Wilayah Propinsi Maluku. Kemudian Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kantor Wilayah Propinsi Maluku, menyetujui permohonan perubahan nama sekolah-sekolah tersebut dengan menerbitkan Surat Keputusan, Nomor : 221/ I 17/M/91.

    SMP Katolik II Ambon berganti nama menjadi SMP Naskat Maria Mediatrix –Ambon dengan nomor dan tangga lizin Kepala Kantor Wilayah Propinsi Maluku No : 36/I17/M/1990,    tanggal 15 Juni 1990 serta NDS. U 05032008 tetap terpakai. Selanjutnya berdasarkan Surat KeputusanKepala Kantor Departemen Pendidikandan Kebudayaan Propinsi Maluku Nomor : 99/I17/Kpts/M/1990,tanggal 24 Nopember 1992, SMP Naskat Maria Mediatrix mendapat Piagam Jenjang Akreditasi dengan status sekolah:    “ DIAKUI “.

    SMP Naskat Maria Mediatrix – Ambon, akan memasuki usianya yang ke 25 tahun,              pada tanggal 01 Oktober2015. Bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-25 , SMP Naskat Maria Mediatrix– Ambon,telah memiliki 4 (empat) KepalaSekolah.

    Kepala Sekolah yang telah memimpindan memajukan SMP Naskat Maria Mediatrix- Ambon adalah :

    1. Sr. Bernadetha Weleurat TMM,1990 – 1991
    2. Sr. Esterlina Umpanmetan TMM, 1991 – 1992
    3. Nn. Corie Laratmasse, 1992 –  2011
    4. Sr. Editha Ngobut TMM, S.Pd, 2011 –  2021

    Usia 25 Tahun adalah awal kematangan seseorang. Bagi sebuah lembaga pendidikan Usia 25 tahun adalah usia menuju proses kematangan, baik Sumber Daya Manusia (SDM) maupun sarana dan prasarana penunjang. SMP Naskat Maria Mediatrix – Ambon,                             terus berbenah diri agar sejajar dan mampu bersaing dengan SMP lain di Kota Ambon,pada era globalisasi saat ini.

    SMP Naskat Maria Mediatrix, sejak berdiri sudah dikenal oleh masyarakat luas karena letaknya yang sangat strategis artinya dapat dijangkau oleh masyarakat, teristimewa usia wajib belajar. SMP Naskat Maria Mediatrix – Ambon, telah menghasilkan banyak lulusan dan memiliki Visi dan Misi serta tujuan yang jelas, sehingga arah kebijakannya dapat menjawab kebutuhan masyarakat. Menjadi model bagi sekolah lain, etos kerja yang baik,menajemen pengelolaan yang profesional, guru yang profesional, menjadi modal utama dalam pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan ke depan. Komitmen untuk maju dan berkembang telah lama tertanam pada SMP Naskat Maria Mediatrix – Ambon.

    Komitmen apa pun yang dibangun, tidak terlepas dari manajemen, seorang Kepala Sekolah dengan memberikan perhatian secara penuh terhadap perbaikan mutu pembelajaran, peningkatan profesionalitas guru dan pengembangan minat dan bakat siswa.

    Di bawah kepemimpinan Sr. Editha Ngobut TMM, S.Pd, SMP Naskat MM – Ambon, saat ini memiliki 3 rombel dengan jumlah siswa : 67 orang, Tenaga Pendidik : 16 orang dan Tenaga Kependidikan : 1 orang.

    Sekolah yang berprestasi, bermutu dan berkembang maju adalah sekolah yang memiliki kriteria tertentu yang telah ditetapkan oleh Depdiknas sebagai berikut :

    1. Sekolah Negeri/Swasta memiliki rombongan minimal 6 (enam) rombongan belajar dan memiliki lahan yang cukup untuk berkembang
    2. Sekolah Negeri/Swasta memiliki guru dengan kualifikasi  S1 permata pelajaran dan terlatih, berkualitas, berkompoten dan berkomitmen dalam bertugas.
    3. Sekolah Negeri/Swasta memiliki jumlah siswa perkelas tidak lebih dari 40 siswa
    4. Sekolah Negeri/Swasta memiliki ruang yang memadai dan sedang melaksanakan inovasi pendidikan (life skil,MBK,,MPMBS dan sebagainya).
    5. Sekolah Negeri/Swasta memiliki dewan sekolah atau komite sekolah dan partisipasi                                                                                                  masyarakat yang besar.
    6. Sekolah Negeri/Swasta memiliki prestasi akademik dan non akademik yang cenderung meningkat,memanfaatkan computer, Kegiatan Administrasi, siswa aktif dalam kegiatan belajar dan kesiswaan, guru aktif dalam kegiatan MGMP, Kepala Sekolah aktif dalam kegiatan MKKS dan menunjukan kepemimpinan yang kuat serta efektif.

    Sekolah Standar Nasional Pendidikan (SSN),pada dasarnya merupakan sekolah yang telah memasuki Standar Nasional Pendidikan (SNP), yang berarti memenuhi tuntutan Standar Pelayanan Minimal (SPM),sehingga diharapkan mampu memberikan layanan pendidikan yang standar dan menghasilkan lulusan dengan kompetensi sesuai dengan Standar Nasional yang ditetapkan.Dengan kata lain Sekolah Standar Nasional (SSN),telah mampu memberikan layanan pendidikan kepada anak didik, sesuai dengan standar minimal yang telah ditetapkan. Olah karena itu, Sekolah Standar Nasional (SSN) pada dasarnya dapat berfungsi sebagai sekolah model artinya dapat dijadikan model bagaimana menyelenggarakan Sekolah sesuai     dengan Standar Pelayanan (SP) yang ditetapkan secara nasional.

    Dalam pengertian tersebut biasanya dalam suatu kabupaten kota/Kota terdapat lebih dari satu SMP, yang memenuhi Kriteria sebagai Sekolah Standar Nasional (SSN).Sebaliknya mungkin ada kabupaten/kota yang tidak memiliki sekolah yang memenuhi kriteria sebagai                   Sekolah Standar Nasional (SSN), seperti yang disebut dalam pedoman pengembangan Sekolah Standar Nasional (SSN), kriteria pemilihan Sekolah Standar Nasional (SSN),                    Kriteria Khusus.

    Sekolah (SMP) negeri maupun Swasta, dapat diusulkan untuk menjadi Sekolah Standar Nasional (SSN), asal memenuhi kriteria umum yaitu :

    *. Memiliki rata-rata NEM pertahun dan nilai UAN pertahun minimal 6,5

    *. Termasuk sekolah yang tergolong kategori baik di Kabupaten/Kota yang bersangkutan

     yaitu memiliki tenaga guru dan sarana pendidikan yang cukup, serta memiliki prestasi yang  baik.

    *. Sekolah memiliki potensi untuk berkembang

    *. Bukan sekolah yang didukung oleh Yayasan yang memiliki pendanaan yang kuat baik dari dalam negeri maupun luar negeri .                            

    Sekolah Khusus Sekolah Standar Nasional (SSN),merupakan aspek yang terkait dengan proses perkembangan sekolah mencakup beberapa butir yaitu :

    1. Sekolah memiliki kebijakan, tujuan dan sasaran mutu yang jelas
    2. Sekolah memiliki sumber daya manusia yang kompeten dan berpendidikan tinggi
    3. Sekolah memilik fasilitas (sarana prasarana) yang memadai
    4. Sekolah memiliki kepedulian pada kualitas pembelajaran
    5. Sekolah menerapkan evaluasi secara berkelanjutan
    6. Kegiatan ekstra kurikuler (olahraga,kesenian,LKIR dll) menunjukan peningkatan
    7. Menajemen di sekolah termasuk menajemen yang baik
    8. Sekolah memiliki kepemimpinan yang handal
    9. Sekolah memiliki program-program yang inovatif
    • Program sekolah jelas dan sesuai dengan kondisi obyektif sekolah
    • Program sekolah dibuat dengan melibatkan seluruh keluarga sekolah
    • Kerjasama dan hubungan antar warga sekolah berjalan harmonis
    • Kerjasama sekolah dengan masyarakat sekitar berjalan dengan baik
    • Ruang kelas, Lab,kantor, dan Kamar Mandi/WC dan taman sekolah baik
    • Lingkungan sekolah bersih, tertib, rindang dan aman
    • Guru danTenaga Pendidik disekolah tampak antusias dalam mengajar dan bekerja

    SMP Naskat Maria Mediatrix– Ambon, merupakan salah satu SMP Swasta di Kota Ambon, yang didirikan oleh Yayasan St. Thersia Keuskupan Amboina, pada tahun 1989 dengan nama : SMP Katolik II. SMP Katolik II berproses dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama. Berkat adanya kerjasama antara Yayasan St. Theresia dan Yayasan BintangTimur maka pada tahun 1990, SMP Katolik II diserahkan sepenuhnya untuk dikelolah oleh Yayasan Bintang Timur sampai sekarang, berdasarkan Surat Keputusan Ketua Yayasan St. Theresia Keuskupan Amboina Nomor : 121/Kpts.YT/VI/1990, tertanggal 30 Juni 1990 tentang Penyerahan secara penuh sekolah sekolah asuhan Yayasan St.Theresia Keuskupan Amboina Wilayah Soakacindan Benteng- Jl.  Dr. Malaihollo – Kecamatan Nusaniwe meliputi Sekolah Taman Kanak-Kanak Xaverius B dan Taman Kanak-kanak Xaverius C, Sekolah Dasar D1 dan Xaverius D2 dan SMP Katolik II di Ambon, Kepada Yayasan BintangTimur. Dengan Surat Penyerahan ini maka sekolah-sekolah dalam wilayah Soakacindan Benteng, telah menjadi milik secara penuh oleh Yayasan Bintang Timur, sesuai Surat Keputusan tanggal 1 Juli 1990, Nomor : 121/Kpts.YT/VI/1990 dari Yayasan Theresia.

    Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan pada sekolah Swasta telah dilaksanakan penilaian Sekolah Menengah Umum Tingkat Pertama SMP swasta, dalam rangka Akreditasi tahun 1992/1993 , maka berdasarkan Keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Maluku Nomor : 99/I 17/Kpts/M/1992, tanggal 24 Nopember 1992 SMP Naskat Maria Mediatrix menerima Piagam Jenjang Akreditasi dengan Status “ DIAKUI “.

    Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan pada sekolah Swasta telah dilaksanakan penilaian Sekolah Menengah Umum Tingkat Pertama SMP swasta, dalam rangka Akreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M) tahun 2012/2013, maka berdasarkan Keputusan Ketua Badan Akreditasi Provinsi Sekolah/Madrasah Maluku Nomor: 004/BAP/S/M/MALUKU/XI/2012, tanggal 13 Nopember 2012 SMP Naskat Maria Mediatrix memperoleh akreditasi dengan peringkat “B” (Baik).

    SMPSwasta yang sejak tahun 1990 bernama SMP Naskat Maria Mediatrix, dalam statusnya sebagai sekolah formal bertipe B, semakin banyak mendapat perhatian kepercayaan, baik dari pemerintah maupun masyarakat. Sebagai bukti perhatian pemerintah, SMP Naskat MM sering mendapat bantuan dari pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Semua ini merupakan bentuk perhatian dan kepercayaan sebagai sekolah yang dapat diterima eksistensinya ditengah-tengah masyarakat. Setiap tahun orang tua selalu  mempercayakan anak-anaknya, untuk dididik dan dibina pada SMP Naskat Maria Mediatrix – Ambon.

    “Per Mariam ad Jesum”

    AWAM KELUARGA CHEVALIER

    Bagikan kepada teman-teman anda ...

    “ KEHADIRAN TAREKAT MARIA MEDIATRIX (TMM)” Dalam Keluarga Chevalier PER MARIAM AD JESUM

    Spiritualitas Tarekat Maria Mediatrix

    “SPIRITUALITAS” Tarekat Maria Mediatrix adalah TMM sebagai tarekat religius senantiasa meneladani Bunda Maria yang beriman, setia, tawakal, rela menyerahkan diri, sederhana dan siap sedia melaksanakan karya misi, yang dipercayakan oleh Yesus Kristus dengan tuntunan Allah roh Kudus. TMM menjadikan Bunda Maria sebagai tokoh iman. Melalui Bunda Maria, TMM memasrahkan seluruh hidup dan pelayanannya kepada Yesus sesuai dengan motto tarekat, Per Mariam ad Jesum

    Semangat Belas kasih

    “SPIRITUALITAS” penghayatan AKC adalah Spiritualitas Hati Kudus Yesus, hati yang penuh dengan belas kasih dan bela rasa. Selain berdevosi kepada hati Kudus, AKC juga berdevosi pada Bunda hati Kudus dan santo Yosep teladan dan pelindung para pencinta Hati Kudus Yesus. Lewat semangat ini diharapkan bisa menjawab keprihatinan masyarakat akibat penyakit zaman, meningkatnya budaya kekerasan, materialism, egoism, indiferentisme, dan hedonisme. Setiap anggota AKC perlu menyadari dan mengalami pengalaman akan Kasih Allah dalam hidup pribadi sehingga ia mampu membagi pengalaman itu bagi keluarga, Gereja dan masyarakat dimana saja ia berada dan diutus Menjadi duta cinta kasihNya.

    KARISMA TAREKAT MARIA MEDIATRIX

    Karisma suster TMM adalah Misioner; maka TMMadalah Misionaris yang diutus ditengah dunia yang kompleks, sebagai misionaris, suster TMM bersedia menyerahkan diri, memiliki komitmen, setia dalam perutusannya dan rela berkorban. Yesus Kristus Sang Misionaris ulung adalah, pemercik daya ilahi yang memberi daya dan kreativitas kepada suster TMM untuk tetap tawakal dan setia dalam melayani

    Lirik lagu sekolah minggu

    5  5  5 1 1 1 1 7 1 2 2

    Beta ada beta siap dan melayani (2x)

    Beta ada beta siap, siap beta ada

    Beta ada beta siap dan melayani

    Identitas kaum Awam keluarga Chevalier Indonesia

    Awam Keluarga Chevalier adalah suatu persekutuan, yang dijiwai oleh Spiritualitas hati, yang berakar pada Karisma dan Spiritualitas Pater Jules  Chevalier dan termasuk salah satu anggota dari keluarga Chevalier.

    Keluarga Chevalier terdiri dari: tarekat Misionaris Hati Kudus Yesus (MSC), Tarekat Putri Bunda Hati Kudus (PBHK), Tarekat Maria Mediatrix (TMM), tarekat Frater Bunda Hati Kudus (PBHK) dan Awam Keluarga Chevalier (AKC).

    Awam Keluarga Chevalier bersama dengan para Misionaris hati Kudus, Suster Putri Bunda Hati Kudus, Suster Maria mediatrix dan Frater Bunda hati Kudus, menghidupi dan mengambil bagian dalam Karisma,Spiritualitas dan Tugas Perutusan yang sama

    Awam Keluarga Chevalier melakukan pembaktian khusus kepada hati Kudus Yesus, baik secara pribadi maupun bersama-sama dengan tekun dan setia.

    Karisma dan Spiritualitas Hati

    Kita percaya bahwa Hati Yesus yang berbela rasa mewahyukan cinta Allah tanpa syarat bagi setiap manusia dan semua ciptaan. Kepercayaan akan cinta Allah tanpa syarat, yang merupakan obat bagi penyakit-penyakit Jaman (masyarakat), mengubah hati kita masing-masing. Kita menimba kekuatan dari Hati Yesus yang ditikam sebagai sumber hidup baru da asal mula dunia baru. Kita percaya akan Roh Kudus yang memampukan Yesus Kristus untuk mencintai setiap orang tanpa syarat dengan hati manusiawi. Kita juga percaya bahwa Roh yang sama memperkaya hati kita dengan anugerah-anugerah cinta, rasa terima kasih, sukacita, keberanian dan kesetiaan, serta juga hormat kepada setiap orang dan ciptaan.

    Kita menghormati Bunda Maria, yang dihormati sebagai “Bunda hati Kudus” dan “Bunda Pengantara” dan melalui peranan Bunda Maria, kita menemukan seorang ibu yang menghantar kita kepada Hati PuteraNya. Menghormati Santo Yosep sebagai teladan dan pelindung para pencinta Hati Kudus Yesus.

    Kaum awam mempersembahkan hidup mereka untuk menghidupi, memberi kesaksian dan mewartakan dan berkarya untuk membangun sebuah Dunia baru yang berlandaskaan pada budaya kasih sesuai dengan status hidupnya.

    Akhirnya kami mengucapkan Terima kasih kepada ibu Pemimpin Umum TMM yang sudah mempercayakan kami mengikuti Pertemuan Nasional Awam Keluarga Chevalier ini dan dengan kehadiran TMM, Keluarga Chevalier menjadi lengkap dan utuh.

    Tulisan ini sekaligus menjadi persembahan pada hari dan momen wafat pendiri TMM tanggal 30 Juli 2022

    Salve

    TMM (TAREKAT MARIA MEDIATRIX) KEMBALI BERDUKA

    Bagikan kepada teman-teman anda ...

    Suster Wilhelmina Ratuanak TMM adalah sosok yang ceriah, murah senyum, lembut, sabar, tenang, disiplin, setia, tekun, tidak pernah membuat susah orang dan welcome kepada siapa saja yang pernah mengenalnya, dalam menjalani hidup panggilan dan tugas perutusannya dalam Tarekat  Maria

    Mediatrix. Bertempat di Biara TMM Ave Maria, jalan Poros-Sifnana, Saumlaki Kepulauan Tanimbar, Suster Wilhelmina Ratuanak TMM menghembuskan nafas terakhirnya karena sakit yang sudah lama diderita. 

    Berita DUKA sempat mengguncang segenap anggota Tarekat, karena belum lama ini, TMM masih diliputi rasa duka yang mendalam karena kehilangan anggotanya almarhumah Suster Teresa Da Costa TMM yang belum genap 40 hari. Miris…tapi apa daya, semua terjadi kerena kehendak Dia yang punya kuasa memberi dan mengambil seturut kehendak-Nya,  Ayub Bab 1: 21

    Suster Wilhelmina Ratuanak TMM lahir di desa Sifnana, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, pada tanggal, 19 Juli 1947 dari pasangan Liberatus Ratuanak (almarhum) dan Wilhelmina Masela (almarhumah) sebagai anak ke tiga dari tujuh bersaudara. 

    Almarhumah suster Weli TMM demikian sapaan akrabnya,  tertarik mengikuti Kristus secara dekat sebagai seorang Biarawati, lahir dari pengalaman iman keluarga yang kemudian ditumbuhkembangkan dan diwujudkan didalam dan melalui Tarekat Maria Mediatrix, dengan motto ‘Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataan-Mu’. 

    Almarhumah menjalani masa pendidikan dalam Tarekat Maria Mediatrix (TMM) di Langgur-Kabupaten Maluku Tenggara. Masa Aspiran dimulai pada tanggal, 16 Agustus 1965, masa Postulan 14 Agustus 1966 dan  masa Novisiat: 1967-1968. Setelah masa pembinaan yang dilalui tahap demi tahap berakhir maka, almarhumah diterima sebagai suster Yunior dalam Tarekat Maria Mediatrix pada tanggal, 15 Agustus 1968 dengan penerimaan MEDALI SANTA PERAWAN MARIA PENGANTARA atau yang lebih dikenal sebagai MEDALI WASIAT,  beliau mengikrarkan Kaul Kekal sebagai Anggota Defenitif dalam Tarekat Maria Mediatrix  pada tanggal, 15 Agustus 1976. Pada tanggal, 15 Agustus 1993 merayakan PESTA PERAK  25 Tahun Hidup Membiara dan pada tanggal, 15 Agustus 2008 merayakan PESTA PANCA WINDU HIDUP MEMBIARA. 

    Masa hidupnya dibaktikan kepada Tuhan melalui setiap tugas dan karya pelayanan yang dipercayakan kepadanya dengan penuh tanggungjawab dan setia. Bunda Weli sapaan akrab bagi kerabatnya membawa banyak jiwa mengenal Kristus yang menjadi mempelainya, hal ini terlihat dari kinerjanya selama ini, teristimewa di karya pendidikan. Sebagai  suatu persaudaraan dalam Tarekat Maria Mediatrix, kami sungguh merasa sedih dan kehilangan. Pada moment duka ini, dari hati tulus saya menyampaikan limpah terima kasih dan penghargaan kepada Sr. Wilhelmina Ratuanak TMM atas segala perjuangan dan pengorbananmu, baik lahir maupun batin selama menjalani dan melaksanakan tugas perutusan Tarekat melalui karya pendidikan. 

    Sebagai sama saudara dalam TMM, saya bersyukur kepada Tuhan karena Tuhan telah memilih seorang pribadi yang sungguh – sungguh menyadari akan panggilan dan perutusannya sebagai seorang religius TMM. Saya kagum karena beliau begitu mencintai Tarekat dan karya-karya-nya sehingga kapan dan dimanapun diutus, beliau selalu menyatakan kesiap sediannya, sebagai mana yang diteladankan oleh Bunda Maria Pengantara dan Bapa Pendiri Mgr. Joannes Aesrt MSC, ungkap Suster Pemimpin Umum dalam SAMBUTANnya, yang dibacakan oleh Suster Stefani Jaftoran TMM ‘Dewan Pimpinan’ mewakili Pemimpin Umum, pada saat upacara pelepasan jenazah almarhumah Suster Wilhelmina Ratuanak bertempat di Gereja Tri Tunggal Mahakudus-Sifnana, Kabupaten Kepulauan Tanimbar. 

     

    Deritaku adalah SALIB, yang harus dipikul, demi menyilih dosa dan kesalahanku, demikian sepenggal kalimat yang ditulis oleh almarhumah via whatsApp. Bercermin dari Yesus Sang Juruselamat kita, yang mengalami rupa-rupa penderitaan, siksaan, penderaan, fitnahan, pukulan, bahkan di Salibkan hingga Wafat di Kayu Salib. Namun kini bangkit dengan jaya dan mulia duduk di samping Kanan Bapa di Surga. Di penghujung ziarah hidupnya, Suster Wilhelmina TMM, pun turut mengambil sedikit bagian dari derita Yesus, lewat pengalaman sakitnya. Sebagai orang beriman beliau memaknai deritanya sebagai sebuah persembahan diri pada Tuhan yang telah memanggilnya, sehingga dia menerima dengan tenang dan senyuman, ini terlihat dari raut wajahnya. Sebagai orang beriman maka kita percaya bahwa saat ini, Saudari kitapun turut mengalami kebangkitan bersama Yesus dalam kemuliaan Allah, jangan lupa doakan kami yang masih berziarah di bumi ini. Sebagai teman seperjuangan dalam Tarekat Maria Mediatrix, kami tetap mendoakan semoga amal bakti dan kerja kerasmu dilayakan oleh Tuhan dengan ganjaran ‘menerimamu bahagia dalam kerajaan Surgawai’. Dan semoga suster tetap menjadi mediator yang baik demi kemuliaan Tuhan dan demi keluhuran nama Tarekat Maria Mediatrix. Akhirnya…..

    Selamat Jalan saudariku tercinta… Doa kami mengiringi perjalananmumu menjumpai Bapa di Surga”. Dan dengan penuh kerendahan hati, kami juga menyampaikan limpah terima kasih kepada Saudari Sr. Wilhelmina Ratuanak TMM atas kesetiaanmu, pengorbananmu dan pengabdian tulusmu kepada Tarekat selama kurang lebih 50 tahun ini. Semoga amal baktimu menghantar-mu,  masuk dalam Surga Abadi. 

    Setelah pemberkatan jenazah almarhumah Suster Wilhelmina Ratuanak TMM, oleh RD. Simon Petrus Matruti, kemudian jenazah dihantar ketempat peristirahatannya yang terkahir yakni bertempat di Lokasi Kristus Raja Olilit Timur. 

    PUISI UNTUK SR. WILHELMINA

    CINTA itu mempertemukan Ku dengan Panggilan Suci.
    CINTA itu menyatukan Ku, sampai Kaul Kekal.
    CINTA itu memisahkan Ku dalam Tugas Pelayanan.
    dan CINTA itu meninggalkan Ku di saat-saat Ulang Tahun-nya
    Tapi satu hal yang Ku yakin,
    CINTA itu sesalu menguatkan Ku.
    Terima Kasih CINTA Ku
    Mama Sr.Wilhelmina Ratuanak TMM.


    Oleh: Sr Valentina Lamere TMM

    Malaikat Kami

    Bagikan kepada teman-teman anda ...

           Hidup adalah sebuah perjalanan di antara relasi-relasi. Sebagai orang Katolik, relasi-relasi
    yang terjalin antar sesama anak Allah adalah relasi-relasi yang dibangun atas dasar kasih mesrah
    yang merupakan cara hidup yang dituntut oleh Yesus sendiri. Relasi kasih itu hendaknya
    dijalankan dengan setia, pertama-tama bukan supaya kita memperoleh keuntungan darinya, tetapi
    lebih karena ketaatan kepada Allah dan penghargaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Satu
    tuntutan yang harus dipenuhi dalam kaitannya dengan hai itu adalah supaya kita tetap menjaga
    relasi itu dengan baik demi keselamatan sesama manusia dan kemuliaan Allah. Karena
    sesungguhnya Allah Tritunggal adalah sebuah Comunio atau relasi kasih itu sendiri.
    Amanat di atas adalah salah satu dari sekian amanat yang dimandatkan atau yang kami
    peroleh dari Sr. Teresa Da Costa TMM. Sebuah pelajaran hidup yang sangat berguna yang
    diberikan oleh seorang yang tidak sedarah dengan kami tetapi yang selalu kami sapa Ibu.
    Mama Suster atau Oma Suster Tere adalah seorang Ibu yang penuh kasih. Seperti seorang
    ibu pada umumnya, beliau sangat mencintai kami anak-anaknya. Beliau mengusahakan apa yang
    kami perlukan dan bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup kami. Beliau membangun
    relasi dengan orang-orang baik yang peduli akan kehidupan sesamanya, semata-mata untuk kami
    anak-anaknya. Beliau tidak mengingat dirinya atau dengan kata lain beliau melupakan dirinya
    sendiri, untuk mengabdi Tuhan dalam diri anak-anak yang beliau asuh. Semua tindakan kasihnya
    beliau lakukan dalam keserhanaan dan kerandahan hati. Beliau tetap hidup dalam semangat
    kesederhanaan karena beliau tahu dengan sangat baik bahwa beliau hanyalah seorang abdi Tuhan
    yang bekerja dan memperoleh kekuatan dari Tuhan dan sesama, sehingga beliau tidak memiliki
    alasan apapun untuk memegahkan atau menyombongkan diri.
    Mama Suster atau Oma Suster Tere juga merupakan seorang TMM sejati yang selalu ingat
    akan saudari-saudarinya yang hidup di komunitas lain. Dalam keterbatasan dan
    kesederhanaannya, beliau masih selalu menyempatkan diri untuk membantu sesama saudarinya
    dengan memberikan sedikit dari apa yang beliau punya. Walaupun sedikit, yang terpenting
    adalah kasih yang beliau sertakan dalam pemberian itu. beliau tidak pernah egois atau ingat diri
    sendiri. Beliau juga sangat peduli akan kehidupan orang-orang di sekitarnya. Para tetangga, para
    pengurus RT dan RW, tukang becak, para pemungut sampah, dan orang-orang kecil lainnya
    beliau perhatikan dan beliau salurkan kasih Tuhan melalui pemberian yang sederhana. Seperti
    MGR. Joannes Aerts yang tidak ingat akan keselamatan dirinya sendiri, tetapi hidup untuk orang
    lain, Mama Suster Tere pun melakukan hal yang sama. Dengan semua tindakan atau kenyataan
    ini, beliau patut disebut sebagai Putri Joannes Aerts yang sejati.
    Mama Suster atau Oma Suster Tere dalam menjalani misi Tarekat, beliau memperoleh
    banyak tantangan dan kesulitan, baik dari orang lain maupun orang yang dekat dengannya.
    Tetapi semuanya itu tidak menjadikannya putus asa dan patah semangat. Beliau memandang
    semuanya itu sebagai salib yang Tuhan berikan padanya. Salib hidup yang jika dipanggulnya
    dalam kesetiaan, akan mengantarnya kepada kemuliaan Tuhan. Salib itu semakin berat ketika
    beliau harus menghadapi kenyataan bahwa sebuah penyakit ganas bersarang di tubuhnya. Tetapi
    karena cinta kepada Tuhan, Tarekat, dan sesama, beliau tidak menyerah dan tetap berjuang.
    Beliau juga tidak mau menyusahkan orang lain, sehingga penyakitnya itu beliau simpan dalam
    hati dan beliau renungkan serta beliau terima sebagai salib.
    Salib itu semakin berat dan semakin dekat dengan kemuliaan Tuhan ketika beliau harus
    masuk ke Rumah Sakit guna melakukan operasi untuk mengangkat penyakitnya itu. operasi
    dilakukan dua kali dengan kondisi yang tidak stabil. Setelah operasi kedua, beliau sempat
    beristirahat di biara selama kurang lebih satu bulan dan kemudian dilarikan lagi ke ICU karena
    kondisi yang semakin melemah. Selama seminggu beliau dirawat di RS sebelum akhirnya meliau
    menghadap Tuhan dalam kemuliaan. Selama masa-masa sakitnya, beliau masih sempat
    membantu banyak orang. Beliau juga memperoleh perhatian dari banyak orang. Hal ini
    menunjukkan bahwa beliau adalah orang baik, orang sederhana, orang renda hati yang dekat
    dengan sesama, mencintai sesama.
    Beliau melakukan semuanya itu karena ketaatannya terhadap Tarekat sebagai bentuk
    ketaatan kepada Tuhan dan penghargaan kepada sesama.
    Banyak pelajaran-pelajaran baik yang kami anak-anaknya peroleh dari malaikat kami ini,
    yakni ‘harus selalu mencintai Tuhan dan sesama’, ‘tidak ada orang yang hidup untuk dirinya
    sendiri tetapi hidup untuk orang lain’, ‘tetap hidup sederhana karena Tuhanlah yang memberikan
    segala yang kami perlukan melalui orang-orang baik yang mau membantu’, ‘tetap harus berjuan
    walaupun situasi semakin sulit’, ‘tetap tersenyum dalam segala situasi” dan ‘harus tetap setia
    mamanggul salib yang Tuhan berikan’.
    Mama Suster atau Oma Suster adalah Malaikat yang Tuhan kirim untuk melayani anakanak yang Tuhan sendiri titip padanya. Beliau bagi kami adalah malaikat baik, ibu yang penuh
    kasih, sahabat setia, teman perjalanan, penolong yang rendah hati, Suster yang sederhana,
    manusia dengan senyum termanis, TMM setia, dan Putri Joannes Aerts sejati.


    Senyum Itu Kini T’lah Tiada


    Kepergianmu menorehkan sejuta goresan luka pada setiap dinding hati yang
    mengenalmu.
    Kami pun belum bisa memahami arti kepergianmu.
    Perjalanan masih teramat panjang, namun engkau telah mengakhirinya dalam
    dekapan penderitaan yang singkat.
    Tuhan berada dalam dekapanmu dan engkau berada dalam dekapan-Nya kala
    waktu merenggutmu dari dunia fana ini.
    Senyum itu kini t’lah tiada.
    Engkau pergi untuk selamanya dan tak’kan kembali lagi hingga kita bersua nanti
    di keabadian.
    Doakan kami selalu dalam tatapan sunyimu di hadapan sang Hakim.
    Maafkan kami jika dalam tatap dan sapa, ada salah yang menyakitimu.
    Pemilik senyum manis, bahagialah bersama Tuhan kita.
    Tetaplah tersenyum dari surga-Nya untuk kami yang masih dalam peziarahan.
    By. Fr. Jiro SVD

    IN MEMORIAM SR TERESA DA COSTA TMM

    Bagikan kepada teman-teman anda ...

    SR. TERESA DA COSTA TMM
    SUSTER TMM PERTAMA (1) ASAL TIMOR LESTE
    TMM berduka karena kehilangan putri terbaiknya, Suster Teresa Da Costa TMM
    Suster Teresa Da Costa TMM atau yang akrab disapa Suster Tere lahir di Desa AitemuaTimor Leste pada tanggal, 05 Oktober 1976 dari pasangan Antonius Barreto (Alm) dan
    Anggelina De Jesus (Alm), sebuah keluarga petani yang sederhana sebagai anak ke lima (5)
    dari Sembilan (9) bersaudara. Pada masa kecil sampai beranjak dewasa dilaluinya di
    kampung halaman tercinta bersama keluarga besar. Setelah menamatkan jenjang
    pendidikan tingkat SLTA di Timor Leste, ia merantau ke daerah Jawa tepatnya di MadiunJawa Timur untuk melanjutkan pendidikannya pada tingkat yang lebih tinggi yakni di
    STKAT- Madiun, sebagai calon guru Agama Katolik ketika itu.
    Seiring berjalannya waktu, studi yang digelutinya harus kandas alias berakhir karena
    bisikan Roh Kudus yang menghantar dia (suster Teres) untuk mengikuti Sang mempelai
    Kristus yang telah memanggil dan memilihnya untuk bekerja sebagai pekerja di kebun
    anggurnya yakni Tarekat Maria Mediatrix (TMM). Ketertarikannya menjadi suster TMM
    lahir dari hatinya yang paling dalam, ketika terpesona melihat teman studinya Suster
    Alfonsa Batfin TMM. Saking jatuh cintanya pada Kristus melalui TMM, maka segala hal
    duniawi ia tinggalkan dan masuk ke dalam persaudaraan TMM di Maluku tanpa ketahuan
    orang tua serta kaum keluarganya yang ada di Timor-Timor saat itu. Singkat cerita bahwa
    ketika sudah menjadi Suster TMM secara resmi pada tanggal, 08 Desember 2001 barulah
    diinformasikan kepada keluarga besar di kampung halaman. Ada rasa bahagia, senang,
    sukacita karena diantara kakak dan adik, ada yang terpanggil secara khusus untuk menjadi
    BIARAWATI.
    Riwayat Panggilan Suster Teresa Da Costa TMM.
    Keinginan dan kerinduan nona Theresia Da Costa Barreto kecil, untuk mengikuti Kristus
    secara dekat sebagai seorang Biarawati, lahir dari pengalaman iman keluarga yang kemudian
    ditumbuhkembangkan dan diwujudkan didalam dan melalui Tarekat Maria Mediatrix.
    Ia menjalani masa Aspiran pada tahun 1998, masa Postulan pada tanggal, 08 Desember 1999 dan
    masa Novisiat pada tanggal, 08 Desember 2000 sampai dengan 07 Desember 2001
    Ia mengikrarkan Profesi Pertama dalam Tarekat Maria Mediatrix pada tanggal, 08 Desember
    2001 dengan Motto: Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataan-Mu.
    Ia mengikrarkan Kaul Kekal sebagai Anggota Defenitif dalam Tarekat Maria Mediatrix pada
    tanggal, 08 Desember 2008.
    Sesudah menyelesaikan pendidikan dan pembinaan dasar (Novisiat) Almarhumah di tugaskan di
    Komunitas TMM Keluarga Kudus Tual, pada tahun 2001 sampai 2002 sebagai pengurus rumah
    tangga. Pada awal tahun 2002 sampai akhir 2003 suster Teresa membantu di Percetakan milik
    Tarekat yang beralamat di Jl. Dr. Malaihollo No. 01 Benteng-Ambon, selain tugas yang dipercayakan
    beliau juga melaksanakan tugas pastoralnya dengan baik dan penuh sukacita. Pada Tahun 2004-
    2008 Suster Tere, mendapat tugas baru di Komunitas TMM Sta. Paula Jakarta, sebagai suster studi
    dan membantu di Kantor Yayasan Bintang Timur Tangerang, meski mendapat tugas ganda, semua
    tugas dilaksanakan dengan baik dan penuh tanggungjawab. Pada tahun 2008-2010 bertugas di
    Komunitas St. Yosep Kemuning-Tangerang, membantu di Yayasan Mekar Lestari Tangerang. setelah
    tugas yang dipercayakan berakhir masa kontrak, maka suster Teresa mendapat tugas baru di Papua
    tepatnya di kota rusa Merauke sebagai guru Agama di SMP Joannes Aerts pada tahun 2010-2012.
    Dari Papua-Merauke, Suster Teresa mendapat tugas baru di kota Pahlawan-Surabaya pada
    Desember 2012 sampai akhir hayatnya, sebagai IBU dan AYAH bagi anak-anak Panti Asuhan
    Surabaya yang Tuhan titipkan kepadanya.
    Kesetiaannya pada Sang mempelai yang memanggil dan memilihnya menjadi kokoh kuat sampai akhir
    hayat  
    Pribadi yang ceria dan pekerja keras.
    Dalam persaudaraan TMM, Suster Teresa Da Costa TMM terkenal sebagai pribadi yang ceria
    dan humoris, mampu menghidupkan suasana yang kaku menjadi ceria dan akrab. Kepribadian
    yang murah senyum membuat banyak orang dekat dan akrab dengannya. Suster Teresa juga
    terkenal sebagai pekerja keras, tidak pernah diam ditempat, suka mencari pekerjaan dengan
    prinsip hidupnya ‘kerja supaya dapat berkat, kalau kita malas kerja nanti berkat tidak datang
    sama kita’ ungkapnya. Keutamaan lain yang dimilikinya adalah KESEDERHANAAN dan
    KERENDAHAN HATI. Hal ini terbukti dengan jelas ketika menjalankan tugas dan
    tanggungjawa yang dipercayakan kepadanya. Tidak banyak keluh, yang ada hanyalah senyuman
    yang terpancar dari wajahnya meski mendapat kesulitan dan tantangan dalam bekerja. Dalam
    sakit yang dideritapun masih terlihat senyum manis dan kata-kata peneguhan serta kekuatan yang
    keluar dari bibirnya, ungkap beberapa saudara dan saudari yang datang menjenguk di rumah
    sakit di mana beliau di rawat.
    Sr. Teresa Da Costa TMM selama masa hidupnya, khususnya dalam menjalankan tugas dan
    pekerjaan yang diembankan Tarekat, Almaruhma dikenal sebagai seorang pribadi yang disiplin,
    murah senyum, tekun, setia dan mempunyai semangat doa dan pengorbanan yang sangat tinggi.
    Ia selalu menampakan kekhasannya sebagai seorang Suster TMM yang selalu senyum, ramah,
    baik hati kepada sesama saudara dalam Tarekat maupun kepada siapa saja yang ia layani.
    Sakitku adalah SALIB yang harus ku pikul.
    Demikian kata-kata bijak sekaligus kekuatan yang keluar dari bibinya, ketika kami berbicara
    dengan almarhumah Suster Teres via panggilan vc WhatSapp, luar biasa imannya kepada
    Kristus, kekasih jiwanya. Meski dalam sakit yang semakin parah, lemah tak berdaya diatas
    tempat pembaringan rumah sakit, toh masih memberikan senyuman disertai dengan lambaian
    tangannya yang semakin melemah.
    Pada tanggal, 25 Juni 2022 tepat pukul, 07.15 WIB Suster Teresa Da Costa TMM
    menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit RKZ Surabaya. Suster Teresa meninggal dalam
    usia 45 tahun, 8 bulan dan 20 hari. Ia telah pergi untuk selamanya, tetapi namanya harum
    semerbak, tetap kami kenang, jasa dan pengorbananmu kami ingat selalu.
    Suster Teresa Da Costa TMM telah memenangkan pertandingan dengan baik, mencapai
    garis akhir dan mendapatkan MAHKOTA EMAS yang Tuhan janjikan kepadanya. Dan
    akhirnya, kami mengucapkan SELAMAT JALAN SUSTER menuju Rumah Bapa. Kami
    mengiringi kepergian Suster dengan doa-doa kami, semoga Sang mempelai Kristus sumber kasih
    dan kehidupan menjemput Suster untuk menikmati keselamatan dan kebahagiaan kekal di Surga.
    Jadilah pendoa bagi kami yang masih berziarah di dunia ini…  
    Ambon, 27 Juni 2022
    Vero Lamere TMM

     

    Kilas Balik Kebersamaan dengan Sr. Teresa Da cozta, tmm

    Pertemuan, Perjumpaan pertama kali bersama
    Almarhumah Sr.Teresa Da Costa TMM saat kami
    berada di Rumah Bina Postulan TMM Langgur.
    Saat itu kami 16 calon sudah mendahului masuk
    rumah bina, sedangkan Sr Teresa datang ke
    Langgur terakhir, karena waktu itu baru
    menyelesaikan Kuliah di Madiun Bersama para
    suster TMM lainnya sehingga kami berjumlah 17
    orang.
    Sr Teresa adalah sosok seorang yang sangat
    Rajin, pekerja keras dan periang. Moment kebersamaan kami dengan
    sr Tres sejak Postulan, Novisiat kurang lebih 3 tahun kami dibina,
    diarahkan dan didampingi oleh para Pembina dapat mengantar kami
    untuk menentukan Pilihan mengikrarkan Profesi Pertama di Langgur
    Tahun 2001 dan masuk tahap Yunior.
    Setelah Profesi Pertama kamipun di beri kepercayaan oleh Pemimpin
    Umum untuk tugas karya. Sehingga kami terpisah tempat tugas , namun
    relasi/komunikasi tetap menjadi penghubung diantara kami. Beberapa
    tempat tugas dijalankan oleh Almarhum Sr Theresia namun
    pengalaman yang berkesan ketika bertugas di Karya Sosial (Panti
    Asuhan) yang pertama adalah Panti Asuhan Mekar Lestari Serpong
    Bersama Sr Wilhelmina Ratuanak TMM dan beberapa Awam yang
    menjadi Perintis Awal membuka panti asuhan. proses demi proses
    Almarhum bekerja melayani dengan mengutamakan Kasih yang tulus
    kepada anak anak yang tak dikehendaki dan dilantarkan .
    Kesetiaan dan Komitmen Sr Teresa untuk berkarya bersama awam di
    sebuah panti mejnjadi inspirasi bagi dia untuk membuka sebuah karya
    sosial. Akhirnya Tarekat mengutus Sr Teresa ke Komuntas Surabaya,
    disanalah sr Tres hadir dengan sebuah impian yang terus menerus
    dikejar dalam sebuah pemikiran yang sederhana dan dikuatkan dengan
    Doa yang tak kunjung hentinya. Dan impian itu dijawab oleh Tuhan
    berkat kerjasama banyak pihak yang turut terlibat bersama Sr Tres
    merintis sebuah Karya sosial di Surabaya yakni Panti Asuhan Santo
    Yakobus.
    Keberhasilan Sr Tres menjalankan Amanah dari Tarekat sungguh luar
    biasa berbekal pemikiran sederhana tetapi mampui membangun Biara
    TMM dan Panti Asuhan menjadi kebanggaan bagi Tarekat dan kami
    teman seangkatan. Saya secara Pribadi bersyukur memiliki teman yang
    sederhana dalam kata kata namun hebat dalam tindakan yang nyata.
    Meskipun tugas kami berbeda dalam karya sesuai kemampuan namun
    sosok sr tres yang menjadi inspirasi bagi kami. Dan sejak sr Tres sakit
    dan harus di operasi akibat penyakit yang dideritanya saya dan teman
    teman lain selalu berkomunikasi lewat telepon untuk saling menguatkan
    dan saling berbagi pengalaman. Hari demi hari dilalui selama proses
    pemulihan tetapi saya dan beberapa teman seangkatan selalu
    komunikasi via telepon untuk melihat kondisinya meskipun kami
    bercerita singkat saling menyapa, saling senyum untuk menguatkan.. di
    akhir bulan Mei saya menghubungi Sr Tres yang saat itu sedang
    pemulihan di Biara dan masih sempat mengangkat telepon dari saya.
    Dan saya menyampaikan bahwa tanggal 23 saya ke Surabaya untuk
    urusan keperluan sekolah. Pembicaraan kami berdua lewat telepon dia
    menyampaikan bahwa ingat datang bawa ole-ole (enbal). Kami
    mengakhiri pembicaraan karena kondisinya masih sakit. Tepat tanggal
    23 Mei 2022 sayapun berangkat dari Langgur menuju Surabaya.
    Tanggal 24 saya dan Sr Hendrika , Frater Jiro dan 2 anak panti ke
    Rumah Sakit RKZ , setelah tiba di ruang ICU tempat Sr Tres di rawat
    dalam hati sedih melihat kondisinya yang tak berdaya lagi. Saya hadir
    mewakili teman teman seangkatan malam itu memandang tubuhnya
    yang dulu sehat kini lemah merasakan sakit di seluruh tubuhnya.
    Kehadiran saya masih disapa olehnya dengan menyebut nama saya
    malam itu sempat air mata saya berlinang menyaksikan sosok yang dulu
    kuat, periang, kerjakeras kini terbaring lemah. Kamipun pamit sekitar
    jam 00.00 malam dan kamipun pulang dan besok kami akan kembali
    lagi ke RS. Namun Tuhan punya Rencana yang terbaik untuk teman
    kami di tanggal 25 Mei 2022. malam itu jadi malam terakhir 24 Mei
    2022 saya masih berjumpa dan masih saling menyapa. Terimakasih Sr
    Tres kamu adalah teman terbaik seengkatan yang selalu hadir
    memberikan warna bahagia dan sukacita bagi kami dan semua naggota
    tarekat.. ( sr fransina tmm

    puisi untuk sr. teresa da cozta, tmm

    PUISI UNTUK SR. TERESA DA COSTA TMM
    SEDIKIT MENGENALMU
    AKU SEDIKIT MENGENALMU
    MENDENGAR TENTANG NAMAMU
    AKU MULAI TERTARIK,
    AKU TERTARIK UNTUK MENGENALMU
    SUSTER TERESA DA COSTA TMM
    NAMAMU 
    MENUNJUKAN KARAKTERMU YANG BAIK
    SIKAPMU YANG RAMAH,
    TUTUR KATAMU YANG MENDUKUNG,
    BUDI BAHASAMU YANG HALUS,
    MENGGUGAH HATIKU,
    UNTUK KELAK MENJADI SEPERTIMU.
    MENJADI IBU, AYAH, KAKAK DAN ADIK
    UNTUK SEKALIAN ANAK KECIL, YANG TERLANTARKAN,
    KASIH SAYANGMU, PENGORBANANMU,
    KAU NYATAKAN LEWAT KARYA PELAYANANMU
    KAU ADA SEBAGAI MARIA PENGANTARA
    KAU BENAR-BENAR MENAJADI PENYALUR RAHMAT TUHAN
    BAGI SEKALIAN ORANG
    TERIMAKASIH UNTUK PENGORBANANMU
    TERIMAKASIH KARYA KEJA KERASMU
    TERIMAKASIH UNTUK KESETIAANMU
    DAN…
    SYUKUR PUJIAN KEPADA BUNDA TERSUCI
    SANTA PERAWAN MARIA, KARENA MENYAMBUTMU
    DALAM KESELAMATAN KERAJAAN ALLAH
    TEPAT PADA TANGGAL, 25 JUNI 2022
    PERAYAAN SANTA MARIA HATI TAK BERNODA
    SUSTER…
    TUHAN YANG MEMILIHMU,,
    MENGENALMU,,
    HINGGA SAAT MEMANGGILMU KEMBALI
    PADA PANGKUANNYA,,,
    TEPAT PADA HARI ‘HATI TERSUCI BUNDANYA’
    SUSTER….
    TUHAN SUDAH MENYAMBUTMU
    DENGAN PENUH SUKACITA.
    DAN,,,
    KAMI ATAS NAMA TAREKAT MENGUCAPKAN
    PROFICIAT…ATAS KEMENANGAN IMAN
    YANG SUSTER PEROLEH DI DUNIA DAN DI SURGA.
    KAMI PERCAYA, KESETIAANMU MENJALANKAN
    KETIGA KAUL MEMBUAHKAN HASIL
    BAPA, PUTERA DNA ROH KUDUS
    JUGA BUNDA DAN TELADAN KITA MENYAMBUTMU DI SURGA.
    AKU SEDIKIT MENGENALMU
    DARI HATI YANG TERDALAM
    KU UCAPKAN SELAMAT JALAN SAUDARIKU
    SUSTER TERESA DA COSTA TMM
    Karya: Sr. Amelia Beraukin TMM.

    Kirim Pesan
    1
    Tarekat Maria Mediatrix
    Halo. Selamat datang di Tarekat Maria Mediatrix.
    Ada yang bisa kami bantu?