SELAYANG PANDANG SMA MARIA MEDIATRIX AMBON

Bagikan kepada teman-teman anda ...
SR. DITHA, TMM
  1. Sejarah Berdirinya SMA Maria Mediatrix Ambon

Setiap warga negara berhak untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan bermartabat seperti yang diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat dan Bab XIII pasal 31 ayat 1-5. Pemerintah berkewajiban untuk menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional yang relevan dengan perkembangan IPTEK dan IMTAQ agar setiap Warga Negara Indonesia memiliki kecerdasan yang tangguh dalam setiap bidang pengetahuan. Hal tersebut di atas sangat berdampak bagi lulusan siswa SMP Naskat Maria Mediatrix dan juga belum dapat dirasakan oleh setiap anak bangsa secara merata dalam bidang pendidikan.

Salah satu masalah yang sampai saat ini sangat terasa adalah pada saat penyaluran siswa baru. Sekalipun sudah ada juknis dan juklak yang diturunkan oleh pihak dinas pendidikan untuk mengatur tata cara penyaluran siswa baru seperti sistem rayonisasi ditambah dengan rapat-rapat yang diadakan oleh MKKS namun masalah itu tidak dapat terselesaikan. Banyak siswa yang tidak dapat diterima di sekolah yang ditujui dengan alasan”Ruang belajar yang terbatas”. Dengan demikian pihak sekolah sibuk untuk berupaya agar siswa dapat diterima dengan berbagai cara yang diluar ketentuan yang berlaku.

Hal seperti di atas sangat berdampak bagi SMPNK MM yang berstatus sekolah swasta yang sulit sekali diterima di SMA/SMK yang berstatus negeri dengan berbagai alasan. Dengan kesulitan dan hambatan yang dihadapi setiap penyaluran siswa baru maka kepala sekolah berkonsultasi dengan ketua Yayasan Bintang Timur untuk membuka SMA Maria Mediatrix sebagai jawaban dalam menyelesaikan masalah tersebut.

  • Latar belakang pendirian SMA Maria Mediatrix Ambon
  • Sejak tahun 1990 sampai dengan tahun 1992 lulusan SMPNK MM sulit diterima dalam penyaluran siswa baru.
  • SMA Xaverius yang merupakan sekolah induk untuk lulusan SMPNK MM membatasi penerimaan akibat sistem rayonisasi
  • SMP dalam satu rayon membatasi penerimaan siswa baru dengan alasan daya tampung terbatas
  • Cara mengatasi masalah tersebut:
  • Melaporkan kondisi tersebut kepada ketua Yayasan Bintang Timur Dra. Sr Yosephina Nurmalay TMM yang sekaligus sebagai Pembina dan Pemimpin Umum Tarekat Maria Mediatrix
  • Ketua Yayasan Bintang Timur memberikan surat rekomendasi kepada Nn.C. Laratmasse mewakili yayasan Bintang Timur untuk menghubungi instansi yang bersangkutan untuk pendirian SMA Maria Mediatrix Ambon.
  • Langkah-langkah yang dibuat
  • Ketua Yayasan Bintang Timur mengadakan pendekatan dengan meminta rekomendasi dari pihak
  • Majelis Persekolahan Swasta (MPS) Provinsi Maluku
  • Majelis Persekolahan Katolik (MPK)
  • Kepala Sekolah SMA Xaverius sebagai sekolah induk bpk Drs. N. Ngabalin
  • Ketua Yayasan Bintang Timur membuat surat permohonan pendirian SMA Maria Mediatrix kepada Kepala Kantor Departemen pendidikan dan kebudayaan Kota Ambon dengan  Nomor: 59/YBT/KA-TMM/92 tanggal 12 Oktober 1992 dengan melampirkan rekomendasi-rekomendasi tersebut
  • Dasar Hukum Pendirian SMA Maria Mediatrix Ambon
  • Surat Kepala kantor Departemen Pendidikan Kota Ambon Nomor 92/I/17.1/A/92, tanggal 01 Desember 1992 yang ditujukan kepada Kepala Kantor Wilayah Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Nomor 87/I.17/M/93, tanggal 04 September 1993, tentang persetujuan Pendirian SMA Maria Mediatrix Ambon. Sertifikat Nomor data Sekolah (NDS) U 05034005 dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 25 Januari 1994.
  • Pengusulan pendirian SMA Maria Mediatrix Ambon dengan kepala sekolah atas nama Dra. Sr Lucia Renyaan TMM. Dengan demikian, pada tahun pelajaran 1994/1995 SMA Maria Mediatrix resmi menerima siswa baru dengan siswa SMP Naskat Maria Mediatrix Lulusan tahun 1994 dengan satu ruang belajar jumlah siswa saat itu 40 orang.  

Dengan berkat Tuhan dan doa Bunda Maria Pengantara, Yayasan Bintang Timur telah memiliki TK Maria Mediatrix I dan II, SD Naskat Maria Mediatrix I dan II, SMP Naskat Maria Mediatrix dan SMA Maria Mediatrix di tahun pelajaran 1994/1995. Dengan deikian maslah penyaluran siswa lulusan SMP Naskat Maria Mediatrix ke SMA Maria Mediatrix tidak lagi mengalami kesulitan. SMA Maria Mediatrix berdiri tanggal 04 September 1993 sehingga akan berulang tahun yang ke 30 pada tanggal 04 September 2023

Sesuai amanat pemerintah kepada Yayasan Bintang Timur sebagai mitra kerja dalam membangun, mengatasi kebodohan dan kemiskinan maka tercatat SMA Maria Mediatrix dapat bersaing dengan SMA Negeri maupun swasta yang berada di kota Ambon dan memiliki hak dan kewajiban membina dan mengembangkan pendidikan di lembaga ini sesuai harapan yang diembankan pemerintah sekalipun terbentur dengan minimnya dana operasional namun Yayasan Bintang Timur tetap memperjuangkan, mempertahankan, meningkatkan mutu pendidikan di SMA Maria Mediatrix Ambon.

Sejak berdirinya SMA Maria Mediatrix Ambon, banyak menerima siswa dari berbagai komunitas namun setelah kota Ambon dilanda konflik sosial maka komunitas yang ada saat ini hanya dari Kristen katolik dan Kristen Protestan.

Kendala biaya bukan merupakan tantangan bagi Tarekat Maria Mediatrix dan pemimpin SMA Maria Mediatrix Ambon saat ini, tetapi dengan animo dan cita-cita luhur untuk membangun budi pekerti luhur bagi anak-anak Tuhan inilah yang utama bagi Tarekat Maria Mediatrix Ambon dan personel yang ada pada SMA Maria Mediatrix Ambon.  Kepemimpinan sebagai  kepala sekolah sejak berdirinya SMA Maria Mediatrix Ambon sebagai berikut :

  1. Dra. Sr Lusia Renyaan TMM tahun 1993 – 1995
  2. Drs. Leopold Malirafin tahun 1995 – 2006
  3. Ny. Rosa Fautngilyanan S.Pd,M.Pd  tahun 2006 – 2019.
  4. Sr Rosalia Sakliressy TMM (Yuliana Sakliressy S.Pd) tahun 2019 – 2022
  5. Sr Editha Ngobut TMM (Paulina Ngobut S.Pd,M.Pd) tahun 2022 sampai saat ini.

Sejak berdirinya SMA Maria Mediatrix Ambon, kehadiran siswa/siswi melonjak sangat banyak mengingat satu-satunya SMA Swasta yang baru mulai di buka di kecamatan Nusaniwe. Seiring perjalanan waktu,  kota Ambon dilanda dengan konflik sosial, sekaligus dibuka sekolah negeri dan swasta lain di kecamatan Nusaniwe seperti SMA Negeri 10, SMA Negeri 6, SMA Negeri 12, SMA Swasta Ekumene, SMA Lentera, SMK Kesehatan, maka dampaknya adalah kehadiran siswa/siswi di SMA Maria Mediatrix sudah mulai berkurang sampai saat ini. Namun kami tetap yakin dan berjuang serta berpegang teguh pada animo masyarakat dan kepercayaan pada sekolah Swasta Katolik melalui perhatian dalam hal iman, karakter dan budi pekerti luhur juga prestasi akademik dan non akademik, kreasi seni dan tentu saja lulusan dari SMA Maria Mediatrix Ambon mencapai kesuksesan dalam mencapai tujuan dan cita-cita mereka, menjadi yang terbaik, berprestasi dalam profesi dan karier serta menjadi berkat bagi semua orang yang dilayani.

Besar harapan kami semoga sejarah dan latarbelakang berdirinya SMA Maria Mediatrix Ambon ini dapat dibaca, dipahami, sehingga dapat diketahui dan menjadi acuan bagi siapa saja yang berhati mulia dan memberikan kritik dan saran yang membangun serta motivasi dan apresiasi demi meningkatkan kualitas pendidikan pada sekolah ini.

PER MARIAM AD JESUM